Telset.id, Jakarta – Menjelang akhir tahun 2018, Erajaya Group sedikit membahas mengenai rencana bisnis mereka untuk tahun depan. Diungkapkan CEO Erajaya Group, Hasan Aula, pengembangan jaringan retail Erajaya masih menjadi fokus utama sampai sekarang.
Menurutnya, pembangunan retail merupakan rencana tahun depan, dan mungkin akan terus diterapkan hingga tahun 2021 mendatang.
“Kita 3 tahun kedepan fokus pada pembukaan toko karena merupakan misi kita dalam jangka panjang dan kita tidak mau berubah, kita tetap konsisten. Kita harapkan bisa membuka toko retail,” ucapnya, di Jakarta, Kamis (20/12/2018).
{Baca juga: Terpengaruh Ponsel BM, Erajaya: Regulasi IMEI Harus Ditetapkan}
Ia tidak memungkiri bahwa saat ini penjualan via toko online sedang menjadi primadona di kalangan masyarakat Indonesia. Akan tetapi menurutnya, penjualan melalui toko offline pun masih menjanjikan.
“Kita masih akan fokus ke offline (penjualan),” katanya.
Hingga akhir kuartal ketiga, Erajaya telah membuka gerai hingga 885 toko. Pada tahun ini, mereka juga berfokus pada pembangunan retail di daerah kabupaten atau kota lapis kedua. Sebab dikatakan Aula, masih banyak daerah yang belum memiliki mall, sehingga mereka lebih memilih untuk membangun toko retail sendiri.
{Baca juga: Beli Ponsel Wizphone, Bisa Ngutang di Alfamart}
Hal serupa juga dikatakan oleh Direktur Marketing Komunikasi Erajaya, Djatmiko Wardoyo. Secara umum penjualan terbesar masih dipegang oleh pasar offline, dan Erajaya tetap berfokus pada pasar fisik mereka.
Walaupun begitu, dirinya tetap memberikan layanan belanja online bagi pelanggan. Sehingga, para pelanggan akan mendapatkan pengalaman terbaik ketika membeli berbagai produk elektronik di toko retail milik Erajaya Group.
“Masih lebih besar yang offline. Kalo offline pasti, tapi bukan berarti kita meninggalkan online. Kita akan masuk di online itu sebagai complimentary dari offline,” ujar Djatmiko. (NM/FHP)
