Telset.id, Jakarta – Apakah Anda sering mendapat panggilan telepon yang memberikan berbagai penawaran suatu produk tertentu atau telemarketing? Jika penggilan tersebut ujung-ujungnya merugikan, itu artinya Anda terkena panggilan spam Robocall.
Salah satu modusnya adalah dengan menggunakan Robocall, yakni menggunakan nomor telepon samaran dengan memalsukan nomor ponsel orang lain yang masih aktif.
Metode ini ternyata cukup ampuh untuk memperdayai para korban aksi kejahatan atau perusahaan-perusahaan nakal tersebut, karena korban atau orang mengira dihubungi koleganya.
Di Amerika Serikat (AS), Komisi Komunikasi Federal atau Federal Communications Commission (FCC) membuat aturan yang sangat ketat, dengan acaman denda yang sangat besar.
Salah satu perusahaan yang baru saja dijatuhi denda adalah Affordable Enterprises of Arizona, dengan uang denda mencapai US$ 37,5 juta atau sekitara Rp 149 triliun.
Perusahaan asal Arizona ini ketahuan melakukan 2,3 juta panggilan spam robocall dalam waktu 14 bulan dengan target konsumen warga negara bagian AS itu.
“Cara pemanggilan seperti itu merugikan konsumen yang menerima panggilan spam dan mereka yang nomornya disalahgunakan oleh telemarketer,” kata FCC, seperti dilansir Engadget, Kamis (27/9/2018).
Jika denda ini diberlakukan, maka ini merupakan tindakan tegas pertama FCC terhadap perusahaan yang terlibat aksi penipuan atau panggilan spam robocall tersebut.
Sebenarnya kasus robocall ini bukan yang pertama ditangani oleh otoritas komunikasi AS tersebut. Namun pada kasus-kasus sebelumya, biasanya nomor-nomor yang digunakan sudah hangus atau tidak dipakai lagi.
Baca juga: Sering Curang, FCC Perketat Aturan Tarif Operator Seluler
FCC mengatakan ini adalah sanksi besar pertama yang dilakukan terhadap perusahaan yang terlibat dalam praktik semacam itu. Meskipun FCC telah mengeluarkan denda kasus robocall sebelumnya, dalam kasus-kasus itu, angka-angka yang dipalsukan sering kali tidak digunakan saat ini.
Contohnya adalah seorang wanita yang nomornya ponselnya dipalsukan oleh perusahaan itu mengaku ditelepon lebih dari lima kali setiap hari dari orang lain, yang mengeluh mengenai telemarketing. Ternyata, nomor ponselnya digunakan dalam aksi spam robocall oleh perusahaan telemarketing tersebut.
Walaupun FCC telah melakukan upaya untuk penertiban terhadap para pelaku kejahatan spam robocall, tetapi tindakan yang paling efektif tetap berada ditangan penyedia layanan.
Komisaris FCC Jessica Rosenworcel mengatakan bahwa otoritas ini membutuhkan pendekatan yang lebih baik untuk menangani masalah tersebut.
Baca juga: FCC Bocorkan Foto iPhone X Warna Emas
“Langkah yang dilakukan FCC saat ini sudah cukup bagus. Tapi itu belum akan mampu menghentikan aksi spam individu yang melakukan berbagai trik. Upaya yang kami lakukan ini seperti mengosongkan lautan dengan sendok teh,” katanya.
Kendati demikian, nampaknya FCC belum bisa segera mengeksekusi denda, karena perusahaan tersebut bisa saja menyetujui syarat penyelesaian yang ditawarkan otoritas komunikasi ini.
Sebelumnya, FCC juga menjatuhkan denda kepada seorang pria hingga US$ 82 juta, karena dituduh membuat 21 juta robocall menggunakan nomor palsu. [WS/HBS]
Sumber: Engadget