Telset.id, Jakarta – Telkomsel sumringah karena semakin banyak pelangganya yang hijrah ke jaringan 4G. Meski begitu, operator pelat merah ini menyatakan akan tetap memperhatikan pelanggannya yang masih mengunakan perangkat 2G, meski jumlahnya semakin menyusut.
Sejak diluncurkan secara komersial pada awal Desember 2014, Telkomsel terus gencar melakukan sosialisasi untuk mendorong pelanggannya beralih ke layanan 4G LTE. Hasilnya cukup memuaskan, Telkomsel saat ini sudah mengantongi jumlah pelanggan 4G sebanyak lebih dari 3 juta pengguna.
Kendati begitu, jumlah pengguna di jaringan 2G dan 3G masih mendominasi total jumlah pelanggan Telkomsel. Di tahun 2016, sekitar 43% pelanggan masih menggunakan perangkat 2G, sedangkan 53% memakai handset 3G.
Tak heran, meski terus menggenjot layanan 4G, namun Telkomsel tidak akan meninggalkan pelanggannya yang masih berkutat menggunakan perangkat 2G. Anak usaha Telkom Grup ini terus berupaya mengajak penggunanya untuk mau beralih ke teknologi jaringan yang lebih baru, yakni 3G dan 4G.
“Kami tetap memperhatikan pelanggan 2G, kualitas layanan tetap kami jaga. Tapi akan terus berusaha agar mereka (pelanggan) mau beralih ke 3G atau 4G,” kata Direktur Sales Telkomsel Mas’ud Khamid di acara pemaparan hasil drive test jaringan di Novotel Hotel, Semarang, Kamis (19/5/2016).
Mas’ud yakin migrasi pelanggan 2G ke jaringan yang lebih baru, seperti 3G dan 4G, akan semakin meningkat, seiring semakin murahnya perangkat dengan dua jaringan tersebut (3G & 4G) di pasaran.
“Saat ini handset 2G sudah lumayan langka di pasaran, sementara perangkat 3G sudah banyak yang harganya murah. Bahkan untuk handset 4G sudah ada yang harganya di bawah USD 100,” ujarnya.
Oleh sebab itu, dia yakin tingkat adopsi perangkat 4G akan semakin meningkat, seiring dengan terus ditambahnya infrastruktur di berbagai wilayah. Secara nasional saat ini Telkomsel telah memiliki 4.500 eNodeB (BTS 4G) yang tersebar di lebih dari 40 kota.
Mas’ud mengungkapkan bahwa saat menggelar jaringan di suatu wilayah, Telkomsel selalu memastikan bahwa layanan itu akan dapat dinikmati sekitar 70-80 persen pengguna di wilayah tersebut.
Ia menuturkan, Telkomsel saat menggelar jaringan 4G, kita tidak hanya melihat kota besar saja. Tapi lebih melihat tingkat adopsi atau ekosistem dari perangkat 4G di daerah itu. “Contohnya Merauke daerahnya kecil, tapi sudah ada 4G,” tukasnya.
Saat ini jumlah pelanggan 4G Telkomsel sudah mencapai sekitar 3 juta pengguna. Telkomsel sendiri manargetkan bisa menambah jumlah pelanggan 4G-nya hingga 8-10 juta pelanggan di akhir tahun 2016.
Jumlah pelanggan Data Telkomsel pun terus mengalami peningkatan. Dari total 153 juta pelanggan yang dimiliki Telkomsel, sekitar 74 juta di antaranya adalah penggguna layanan Data.
“Kebutuhan komunikasi masyarakat terus meningkat tiap tahunnya, terutama pada layanan Data yang penggunaannya meningkat lebih dari 100% selama tahun 2015,” terang Mas’ud.
Hal ini, disebutnya, yang mendorong Telkomsel terus menjaga kualitas dan mengoptimalkan jaringannya, sehingga pelanggan dapat menikmati layanan broadband dengan kualitas terbaik.
Dalam menyambut musim libur Lebaran tahun ini, Telkomsel juga fokus meningkatkan kualitas jaringannya untuk menghadapi lonjakan trafik komunikasi. Khusus untuk layanan Data, diperkirakan akan terjadi lonjakan hingga 2.700 Tera Byte atau terjadi kenaikan antara 15% – 25%.
Pada periode Lebaran tahun ini, pelanggan Telkomsel akan dilayani oleh 116.000 BTS, dimana sekitar 57% diantaranya merupakan BTS broadband (3G dan 4G) yang mampu melayani bandwidth Internet sebesar 776 Gbps (Giga bit per second).[HBS]