Telset.id, Jakarta – Jumlah pelaku bisnis e–commerce di Indonesia memang cukup banyak, namun ternyata banyak masyarakat Indonesia yang masih kurang tertarik untuk berbelanja di layanan e–commerce. Kebanyakan konsumen e-commerce di Indonesia lebih suka COD alias cash on delivery untuk melakukan pembayaran.
Hal itu disebabkan karena rata-rata masyarakat terlalu khawatir atau kurang nyaman dengan pembayaran secara online. Salah satu alasannya adalah masih rendahnya tingkat kepemilikan akun perbankan oleh masyarakat Indonesia.
Kebanyakan masyarakat Indonesia yang ingin membeli sesuatu di e-commerce lebih memilih layanan cash on delivery (COD), karena layanan ini lebih “terpercaya” dibandingkan pembayaran secara online. Peluang inilah yang kemudian menjadi salah satu strategi dari Alfacart.
“E–commerce di Indonesia itu identik dengan COD, karena masyarakat yang masih menggunakan akun bank msh sedikit, yakni hanya sekitar 36%, berbeda dengan China yang hampir mencapai 90% lebih masyarakat yang memiliki akun bank,” jelas Catherine Hindra. S, CEO Alfacart.com di Jakarta, Jumat (16/12/2016).
Ia mengungkapkan, Alfacart memiliki cara berbeda untuk memanjakan konsumennya dengan memperkuat strategi layanan Online to Offline (O2O), yang memang diterapkan sejak pertama kali diluncurkan pada Mei lalu.
Alfacart berkolaborasi dengan salah satu pelaku ritel di Indonesia, yakni Alfamart, dengan menyediakan layanan Pick up point yang sudah didukung 8.000 lebih toko Alfamart dan Pay at store yang sudah didukung oleh 12.389 toko.
“Layanan O2O menjadi strategi andalan kami dalam mendorong masyarakat Indonesia untuk lebih meminati transaksi online,” ujar Catherine.
Alfacart juga mengklaim jika layanan ini mampu “merangkul” wilayah-wilayah yang sebelumnya belum terjangkau oleh layanan logistik. Selain menguntungkan konsumen, ternyata layanan tersebut juga menguntungkan para mitra penjualnya.
Pasalnya, konsumen dan mitra penjual ini bisa memanfaatkan fasilitas Drop off point yang sudah didukung 2.000 lebih toko Alfamart untuk mengirimkan produk-produk yang mereka jual di Alfacart.
“Layanan O2O juga merupakan strategi kami untuk lebih mengembangkan UKM di Indonesia,” ujar Ernest Tjahjana, CCO Alfacart.com. (FHP/HBS)