Telset.id, Jakarta – Kenaikan jumlah penetrasi internet tampaknya bukan hanya dimiliki oleh masyarakat dengan umur tertentu saja. Riset terbaru dari Nielsen menunjukan bahwa dari Generasi Z hingga Baby Boomers pun dilaporkan kompak mengalami peningkatan penetrasi internet di tahun 2018 kemarin.
Menurut Inggit Primadevi, selaku Associate Director Consumer Insight Nielsen, Nielsen meneliti penetrasi internet dari 4 kategori generasi usia, termasuk generasi Z, Y atau millenial, generasi X dan Baby Bommers.
Generasi Z adalah mereka yang berumur 17 hingga 24 tahun, generasi Y atau Generasi Milenial adalah mereka yang berusia 25 hingga 28 tahun, generasi X adalah mereka yang memiliki kategori umur 39 hingga 53 tahun, sedangkan generasi Baby Boomers adalah mereka yang berada di rentang usia 54 hingga 65 tahun.
Berdasarkan data yang dimiliki, Inggit mengatakan bahwa keempat generasi tersebut mengalami peningkatan penetrasi digital sejak tahun 2014 hingga 2018. Di generasi Z terjadi peningkatan 30% sepanjang 4 tahun tersebut.
{Baca juga: Riset: Jumlah Gamer di AS dan Kanada Meningkat 5%}
“Di tahun 2014 lalu penetrasi internet generasi Z adalah 66%. Tahun 2018 lalu terjadi kenaikan hingga 86%,” ucap Inggit di Menara BTPN, Jakarta Jumat (22/02/2019)
Kemudian untuk generasi Y, penetasi internet di tahun 2018 adalah 70%. Menurut Inggit dalam laporannya yang berjudul Jenius Financial Study : Indonesia Digital Savvy Behavior 2019 ditemukan bahwa terjadi kenaikan penetrasi internet di generasi ini tertinggi dibandingkan 3 generasi lainnya dengan presentase 35%.
“Terjadi peningkatan hingga dua kali lipat dibandingkan tahun 2014,” tambah Inggit.
Generasi X juga mengalami peningkatan. Generasi yang saat ini dinilai berstatus sebagai orangtua ini penetrasi internetnya meningkat dari 10% menjadi 39% di tahun 2018. Hal yang sama juga dialami oleh generasi Baby Boomers.
{Baca juga: Riset: Teknologi AI akan Semakin Banyak Digunakan di 2019}
“Baby Boomers atau orangtua kita juga mengalami peningkatan penetrasi internet. Peningkatannya terbilang bagus dari 1 % di tahun 2014 menjadi 10% di tahun 2018,” ucap Inggit.
Perlu diketahui bahwa survei ini merupakan kolaborasi antara Jenius dan Nielsen Indonesia. Studi tersebut dilakukan kepada 2.055 responden di 11 kota besar di Indonesia antara lain wilayah Jabodetabek, Medan, Surabaya hingga Makasar. [NM/IF]
