Telset.id, Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melakukan pengawasan medsos (media sosial) di internet menjelang Pelantikan Presiden RI Periode 2019-2022. Tujuannya untuk menindak penyebaran konten hoaks yang beredar di Internet.
Menurut Plt. Kabiro Humas Kominfo Ferdinandus Setu, pihaknya akan memantau segala pembicaraan mengenai pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI. Mereka akan melakukan verifikasi terhadap informasi yang beredar dan tidak segan akan memblokir akun-akun yang menyebarkan konten hoaks.
{Baca juga: Warganet Diminta Tak Sebar Hoaks Jelang Pelantikan Presiden}
“Jika ditemukan informasi hoaks, kabar bohong dan ujaran kebencian terkait pelantikan presiden dan wakil presiden, konten tersebut akan diproses take-out dan pihak atau akun penyebar hoaks disampaikan ke Polri,” tutur Ferdinandus kepada Tim Telset.id pada Minggu (20/10/2019).
Pria yang akrab disapa Nando ini menyatakan bahwa Kominfo menurunkan banyak personel untuk memantau aktifitas di internet dan media sosial. Selain itu mereka juga memaksimalkan Mesin AIS untuk menyisir konten-konten negatif dan hoaks di Indonesia.
“40 anggota Tim AIS siaga memantau konten,” ujar Nando.
Kominfo juga meminta partisipasi netizen. Caranya jika menemukan konten negatif atau hoaks bisa melalui kanal kanal aduan konten, baik lewat email aduankonten@kominfo.go.id atau akun twitter @aduankonten. “Kami juga menerima laporan netizen melalui kanal aduan konten,” tutup Nando.
Perlu diketahui jika upacara pelantikan Jokowi-Ma’ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2019-2024 akan dilaksanakan pada Rapat Paripurna MPR RI, di Jakarta, Minggu (20/10/2019).
{Baca juga: Besok Pelantikan Presiden, Tagar #PestaRakyatNKRI Berkumandang}
Rencananya pelantikan tersebut akan dihadiri oleh para duta besar serta pejabat tinggi dari berbagai negara. Jokowi dan Ma’ruf Amin menjadi presiden dan wakil presiden periode 2019-2024 usai memenangkan gelaran Pemilu 2019 pada April lalu. [NM/HBS]
