Telset.id, Jakarta – Sejak kali pertama ditemukan pada Agustus 2019, komet 2I/Borisov antar bintang membuat para astronom terpesona. Tetapi, pengamatan terbaru terhadap objek luar angkasa menunjukkan bahwa komet antar bintang itu bisa pecah.
Sekelompok peneliti dari Polandia mencatat bahwa objek tersebut telah bersinar dua kali pada bulan ini. “Dengan demikian, peningkatan kecerahan total sekitar 0,7 mag dalam lima hari antara UT 2020, 4,3 dan 9,3 Maret,” tulis para peneliti pada 12 Maret 2020.
Menurut mereka, seperti dikutip Telset.id dari New York Post, Kamis (26/03/2020), perilaku itu menunjukkan fragmentasi nukleus yang sedang berlangsung. Mungkin tindakan tersebut disebabkan oleh pendekatan komet 2I/Borisov terhadap matahari.
{Baca juga: Studi: Jupiter Lemparkan Komet untuk “Ancam” Bumi}
Pada Desember 2019, objek antar bintang tersebut mencapai titik terdekat dengan matahari, 190 juta mil jauhnya, yang dikenal sebagai perihelion. Pada bulan yang sama, Teleskop Hubble menangkap gambar komet yang ditemukan oleh Gennady Borisov.
Para peneliti, baru-baru ini, mengemukakan teori bahwa komet 21/Borisov dapat dicegat menggunakan teknologi yang ada. Kemudian, komet tersebut bisa dipelajari oleh mereka untuk melihat bahan apa yang diambil dari sistem tata surya lain.
{Baca juga: Asteroid Seukuran Paus Biru Lintasi Bumi, Bahayakah?}
Informasi menyebut bahwa pada September 2019 lalu, International Astronomical Union mengonfirmasi bahwa komet 21/Borisov berasal dari tata surya lain. Dengan demikian, komet antar bintang itu akan menjadi objek antarbintang kedua yang dikenal.
Pada November 2019, para astronom menangkap gambar komet misterius dan ekornya nan mengesankan. Panjangnya 100.000 mil atau kira-kira 14 kali ukuran Bumi. Asal tahu saja, komet 2I/Borisov adalah objek antar bintang kedua yang ditemukan. (SN/MF)