Telset.id, Jakarta – Sebuah startup mengembangkan teknologi yang dapat mengubah polusi emisi gas menjadi produk tepat guna. Teknologi bernama CARBiNX ini melakukan daur ulang zat CO2 dan hidroksida menjadi sabun.
Dilansir Telset.id dari Digital Trends pada Jumat (06/09/2019), teknologi tersebut dikembangkan oleh startup asal kanada bernama CleanO2. CARBiNX merupakan teknologi yang menyerupai kulkas besar, yang dijual kepada masyarakat yang peduli lingkungan dari polusi.
Kulkas besar ini berfungsi untuk menangkap dan menyerap emisi gas buang CO2. Nantinya, CARBiNX mengubah polusi emisi gas buang menjadi bahan yang dapat digunakan untuk pembuatan sabun, deterjen dan produk kebersihan lainnya.
{Baca juga: Salut, Iron Man Ajak Warga Bumi Atasi Polusi Dunia}
Saat ini CARBiNX telah dipasang sebanyak 14 unit di kawasan Alberta dan British Columbia, Kanada.
CEO dan pendiri CleanO2, Jaeson Cardiff menjelaskan jika teknologi ini dapat memberikan keuntungan dari segi ekonomi. Pasalnya, hasil penjualan sabun nantinya akan dibagi rata antara pemilik unit dan Clean02.
“Teknologi kami sepenuhnya digerakkan oleh laba dan dapat berfungsi sebagai perusahaan tanpa subsidi. Dengan memproduksi produk kami sabun dan deterjen kami dapat mendukung perusahaan kami dan berbagi keuntungan dengan pelanggan kami,” kata Jeason.
Kabarnya, CleanO2 mulai melakukan ekspansi ke Amerika Serikat dengan proyek percontohan di Minneapolis, Amerika Serikat yang didukung oleh Centerpoint Energy. Namun, sabun dari emisi gas buang ini hanya tersedia di Toko AMRE yang berada di Kanada.
{Baca juga: Misi NASA dan ESA Selamatkan Bumi dari Ancaman Asteroid Raksasa}
Produk daur ulang sebelumnya dilakukan juga oleh pemerintah Jepang. Jepang akan mengubah smartphone bekas menjadi medali olimpiade.
Panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 berkomitmen akan menggunakan materi daur ulang dari smartphone bekas dan sampah elektronik lain untuk bahan pembuatan medali yang mencapai 5.000 medali emas, perak dan perunggu. (NM/FHP)
Sumber: Digital Trends