Kenapa Trio “Macan Asia” Belum Dikunjungi Pokemon GO?

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Penantian panjang penggemar Pokemon GO di Asia akhirnya berakhir, setelah game ini dirilis secara resmi di 15 negara Asia. Namun anehnya, Pokemon Go hingga kini belum menyambangi tiga “Macan Asia”, yakni India, Korea Selatan, dan China. Kenapa tiga negara besar tersebut belum dikunjungi Pokemon GO?

Setelah menunggu cukup lama, negara-negara di Asia akhirnya yang kedatangan Pokemon Go secara resmi pada akhir pekan kemarin. Ada 15 negara Asia yang beruntung disambangi game fenomenal itu, yakni Brunei, Kamboja, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Indonesia, Vietnam, Taiwan, Papua Nugini, Fiji, Solomon Island, Federated States of Micronesia, dan Palau.

[Baca Juga: Pokemon Go Resmi Masuk Indonesia, Ini Link Download-nya]

Namun agak sedikit aneh karena ada tiga negara besar di Asia yang hingga kini belum dikunjungi Pokemon GO, yakni India, Korea Selatan, dan China. Padahal ketiga negara tersebut adalah “Macan Asia” alias negara yang menjadi pasar utama dan pusat industri smartphone maupun gaming.

India merupakan salah satu pasar smartphone terbesar di dunia, selain China dan Amerika. Negeri Bollywood ini bahkan berhasil mencetak penjualan smartphone dengan jumlah dua kali dari jumlah penduduknya yang saat ini mencapai 1,2 miliar orang. Meski begitu, India masih juga belum dikunjungi Pokemon GO.

Sedangkan China dikenal sebagai pasar terbesar untuk industri smartphone dan mobile gaming. Negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia ini tak hanya menjadi pasar utama smartphone, tapi juga telah menjadi produsen yang mulai mendominasi pasar.

[Baca juga: Sempat Kabur, Niantic Tarik Pulang Pokemon Legendaris Articuno]

Begitupun dengan Korea Selatan, yang selama hampir satu dasawarsa menjadi raksasa industri smartphone lewat produk-produk buatan Samsung dan LG. Negeri Gingseng ini juga menjadi pasar utama untuk penjualan smartphone.

Meski alasan pastinya masih belum jelas, namun beberapa waktu lalu CEO Niantic, John Hanke sempat mengungkap kendala yang mungkin menjadi penyebab Pokemon Go belum bisa hadir di ketiga negara tersebut.

John Hanke mengatakan bahwa mereka terhalang regulasi di China karena game yang mereka buat itu menggunakan Google Maps. Alasan yang hampir sama juga mereka dapatkan saat akan masuk ke Korea Selatan, dimana Pokemon Go terhalang masalah keamanan dengan Google Maps, sehingga mereka harus menunda perilisan di negara itu.

[Baca juga: Ini Alasan Niantic Larang Aplikasi Pelacak Pokemon]

Pokemon Go pertama kali diluncurkan di AS pada 6 Juli silam, kemudian negara selanjutnya yang mendapatkan game ini adalah Australia, Selandia Baru, Kanada, Eropa. Negara asal Pokemon, yakni Jepang, menjadi negara Asia pertama yang mendapatkannya pada 21 Juli lalu. Hongkong menyusul Jepang kedatangan Pokemon Go 4 hari kemudian.

Setelah itu, Pokemon Go dirilis secara resmi di negara penyelenggara Olimpiade 2016 yakni Brasil. Niantic pun berencana untuk merilis game augmented reality ini di negara-negara Amerika Latin lainnya, setelah merilis Pokemon Go di Asia.

[Baca Juga: Sebulan Rilis, Pokemon GO Raup Pendapatan Rp 2,6 Triliun]

Ekspansi besar-besaran dari Pokemon Go ke banyak negara ini tentu akan membawa keuntungan yang semakin besar pula bagi Niantic. Menurut perusahaan analisis Sensor Tower, game Pokemon Go telah meraup pendapatan lebih dari USD 200 juta atau sekitar Rp 2,6 triliun sejak pertama kali dirilis.

Hebatnya, pencapaian yang diraih Pokemon GO ini merupakan dua kali hasil yang diraih game populer Clash Royale setelah 30 hari pertama dan juga game Candy Crush Soda Saga. Saat ini, Pokemon Go telah berhasil mencetak 100 juta download.

[Baca juga: Pokemon GO Pecahkan Rekor Download di Android & iOS]

Pokemon Go diperkirakan masih akan terus mencetak rekor-rekor baru jika game ini akan resmi masuk ke semua negara yang disasar oleh Niantic. [FHP/HBS]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI