JAKARTA – Geng kiriminal cyber lintas negara diperkirakan sudah mencuri USD 1 miliar dari lebih dari 100 bank di berbagai negara selama dua tahun. Menurut firma keamanan komputer asal rusia, Kaspersky, kejahatan ini sudah dilakukan selama dua tahun.
Kaspersky mengatakan studi yang dilakukannya ini dilakukan bersama Interpol, Europol dan banyak otoritas pemegang kewenangan cyber dari berbagai negara, untuk melacak kejahatan ini.
Seperti dilansir telsetNews dari Reuters, Minggu (15/2/2015), Gang cyber kriminal ini, menggunakan Carbanak, atau pendekatan untuk mencuri langsung dari bank, dibanding berpura-pura sebagai nasabah yang mengambil uang dari perusahaan tertentu atau individu tertentu. Gang cyber kriminal ini tersebar di Eropa, termasuk di Rusia dan Ukraina, serta Tiongkok.
Carbanak digunakan secara hati-hari di email untuk menipu pegawai yang diseleksi acak untuk membuka file berisi malicious software atau malware, seperti halnya cara phising atau penipuan. Sekali akses dibuka, akan membuat down sistem komputer dan video surveillance.
Dalam kasus ini, menurut Kaspersky, para kriminal ini mempelajari bagaimana cara petugas bank bekerja. Lalu mereka meniru rutinitas tersebut untuk mencuri uang. Kaspersky memperingatkan, Carbanak bisa melakukan remote di mesin ATM dan mengintsruksikan mesin ATM tersebut membuka sejumlah uang ketika anggota gang membutuhkan. [AI/HBS]