JAQ, Charger Hidrogen Tak Perlu Listrik!

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Jaq Charger NitrogenTelset.id –  Smartphone kini telah menjadi bagian dari hidup manusia, karena kemanapun orang pergi selalu membawa perangkat tersebut. Namun smartphone memiliki kelemahan yang tak bisa dihindari, yakni baterainya tidak tahan lama dan harus selalu di charge ulang.

Saat ini charger portable, atau di Indonesia lebih dikenal dengan ‘power bank’, dianggap sebagai solusi paling tepat untuk mengatasi kelemahan smartphone yang harus selalu mengisi ulang baterai.

Ironisnya, power bank yang dianggap sebagai “juru selamat” juga memiliki kelemahan serupa karena harus di charges ulang, dan pastinya butuh sumber listrik atau sering dibilang “colokan listrik”.

Sampai titik ini, masih belum ada solusinya. Karena jika baterai smartphone habis, dan daya power bank juga habis, sementara tidak ada colokan listrik, maka pengguna smartphone hanya bisa pasrah melihat ponsel pintar miliknya membisu karena mati suri.

Namun teknologi memang selalu berkembang, dan penemuan-penumuan baru terus diciptakan. Sebuah perusahaan startup asal Swedia, MyFC mencoba untuk menemukan teknologi baru agara power bank bisa digunakan tanpa listrik.

Power bank yang diciptakan MyFC ini memanfaatkan hidrogen sebagai sumber tenaga baterainya. Perangkat yang diberi julukan ‘JAQ’ ini tidak mengandalkan tenaga listrik untuk mengisi ulang, melainkan dengan menggunakan sebuah reaksi kimia.

Cara kerjanya, ketika Jaq memerlukan tenaga baru, pengguna hanya perlu memasukkan sebuah cartridge yang mengandung air dan garam. Setiap cartridge mampu memberikan tambahan daya hingga 1800 mAh. Cukup besar.

Sebagai informasi, tambahan daya hingga 1800 mAh itu cukup untuk mengisi ulang smartphone-smartphone sekelas iPhone 6s, atau separuh kapasitas baterai dari Huawei Nexus 6P.

Dan yang membuat Anda menjadi lebih tenang, setiap paket JAQ berisi 20 cartridge. Dengan begitu, Anda tidak perlu lagi susah-susah mencari colokan listrik di saat genting.

Sayangnya, pihak MyFC tidak menyebutkan berapa harga untuk setiap unit JAQ. Kabarnya, MyFC berencanan akan menjual charger buatannya ini melalui operator seluler dan mengambil keuntungan dari biaya langganan bulanan.

Nantinya, untuk mendapatkan suplai cartridge, pelanggan akan dikutip biaya USD 5 atau sekitar Rp 68.000 setiap bulannya. Well, sepertinya JAQ memang layak menjadi solusi bagi kelemahan smartphone dan power bank. [HBS]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI