Jakarta – Meski gagal diakusisi Fairfax Financial Holdings senilai Rp 54 triliun, namun BlackBerry akan mendapatkan dana talangan investasi dari Fairfax dan sejumlah investor lain senilai lebih dari Rp 10 triliun. Salah satu investor lain itu terungkap adalah Qatar Holdings.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (8/11), Qatar Holding disebut merupakan salah satu calon investor BlackBerry yang akan menanamkan dananya pekan ini. Perusahaan investasi global yang bermarkas di Dubai itu disebutkan mengucurkan dana senilai USD 200 juta atau lebih dari Rp 2 triliun untuk berinvestasi di perusahaan asal Kanada itu.
Sebagai informasi, sebelumnya BlackBerry dilaporkan akan mendapat suntikan dana senilai Rp 10 triliun, yang berasal dari dana patungan. Fairfax menyumbang USD 250 juta dan sisanya merupakan dana yang berasal dari berbagai investor.
Nilai investasi yang dikucurkan Qatar Holdings untuk BlackBerry termasuk cukup besar. Bahkan dengan dana yang diberikan Fairfax, selaku pemegang saham terbesar BlackBerry, hanya terpaut sedikit.
Manurut sumber yang mengetahui proses tersebut, alasan Qatar Holdings tertarik menanamkan investasi yang cukup besar di BlackBerry karena tergiur dengan besarnya kupon yang ditawarkan dan menganggap BlackBerry masih memiliki prospek yang bagus.
Saat dikonfirmasi, seorang juru bicara Qatar Holding dilaporkan menolak berkomentar. Hal serupa juga dilakukan Fairfax dan BlackBerry yang menolak untuk membeberkan investor lain.
Kabar tentang Qatar Holdings yang ikut menanamkan investasinya di BlackBerry ini sebenarnya tidak terlalu mengejutkan. Karena dalam beberapa tahun terakhir, Qatar Holding telah muncul sebagai salah satu investor yang paling produktif di dunia.
Qatar Holdings dimiliki keluarga kerajaan Qatar, salah satu Negara Teluk yang “super kaya” karena memiliki cadangan gas alamnya yang berlimpah. Dengan kekuatan dana yang seakan tak ada habisnya, Qatar Holdings telah menguasai banyak perusahaan raksasa dunia.
Grup perusahaan ‘super tajir’ ini diketahui telah membeli saham blue-chip perusahaan raksasa minyak Royal Dutch Shell, perusahaan pembuat perhiasan Tiffany & Co dan juga perusahaan IT asal Jerman, Siemens.
Qatar Holding sebelumnya juga dikabarkan telah menanamkan investasinya di raksasa otomotif Jerman, Volkswagen dengan menyuntikan dana senilai 1,2 miliar euro pada bulan Juni tahun ini.
Perusahaan ini juga menggelontorkan dananya sebesar USD 1 miliar untuk berinvestasi di Bank of America Corp, dan di Samsung Electronic juga Qatar Holdings menginvestasikan USD 200 juta.
Sekarang yang menarik untuk dilihat adalah, apakah dengan masuknya “investor kakap” sekelas Qatar Holdings di BlackBerry akan mampu membuat pembuat perusahaan asal Kanada itu akan kembali berjaya? Kita tunggu saja. [HBS]