Pertama ‘Melantai’, Saham Twitter Langsung Melonjak

Twitter IPO
Twitter menggelar IPO di New York Stock Exchange (NYSE). (Bloomberg/telsetNews)

Jakarta  – Situs microbloging Twitter resmi melantai di pasar bursa dengan kode perdagangan TWTR. Pada penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) di New York Stock Exchange (NYSE), Kamis (7/11), Twitter melepas 70 juta lembar saham ke publik.

Para eksekutif Twitter, termasuk CEO Dick Costolo dan tiga pendiri, Evan Williams, Biz Stone serta Jack Dorsey nampak hadir dalam pembukaan perdagangan Kamis waktu setempat. Acara tersebut semakin meriah dengan kehadiran aktor Patrick Stewart, pemeran tokoh Profesor X di film X-Men.

Saham Twitter yang ditawarkan saat IPO langsung diserbu investor membuat harga per lembar saham situs jejaring sosial itu langsung melonjak hingga 90%. Saat pertama ditetapkan USD 26 pada Rabu malam, langsung naik USD 45,10 per lembar saham saat pertama dibuka.

Pada penutupan perdagangan, saham Twitter ditutup naik 18,9 poin ke level USD 44,9 atau setara Rp 449.000, yang berarti naik 72,7% dari posisi awal USD 26 (sekitar Rp 260.000) per lembar.

Sebelum IPO, Twitter sempat beberapa kali menaikan nilai sahamnya, dari awalnya harga ingin ditawarkan pada kisaran USD17- USD20 (Rp 170.000 – Rp 200.000) per lembar. Kemudian dinaikan menjadi USD 23 – USD 25 (Rp 230.000 – Rp 250.000) per lembar saham.

Namun akhirnya disepakati saat IPO harga saham yang ditawarkan USD 26 per lembar. Dengan mematok diharga tersebut, Twitter akan dapat meraup dana hingga USD 1,82 miliar atau sekitar Rp 18,2 triliun.

Dengan saham tambahan itu total nilai IPO Twitter jadi sebesar USD 2,1 miliar (Rp 21 triliun). Sementara nilai kapitalisasi pasar atau nilai perusahaan Twitter menjadi USD 14,4 miliar (Rp 144 triliun).

Di bawah kepemimpinan Costolo, Twitter berhasil membangun bisnis periklanan dan mengejar kemitraan dengan sejumlah perusahaan media besar. Twitter saat ini memiliki 230 juta pengguna secara global, dengan mengirimkan tweet sebanyak 500 juta setiap hari.

Beberapa waktu lalu Costolo mengatakan, berjanji akan membawa perusahaan dengan pertumbuhan yang cepat. Salah satu strategi yang akan diterapkannya adalah menampilkan iklan di aplikasi Twitter di situs web maupun perangkat mobile.

Seperti dilaporkan Bloomberg, Jumat (8/11), uang hasil IPO akan digunakan untuk membangun bisnis di luar Amerika Serikat. Hal itu dilakukan karena 77% pengguna Twitter berada di luar AS, namun hanya menyumbang pendapatan sebesar 26% pada kuartal tiga 2013.[HBS]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI