Telset.id, Jakarta – Belum lama ini, media pemerintah China membeberkan laporan yang menyebut bahwa pendiri Alibaba Group, Jack Ma, adalah anggota Partai Komunis China atau CPC. Kabar itu jelas mengejutkan publik.
Selama ini, Jack Ma menjaga jarak dari pemerintah China. Ia bahkan tak pernah mengeluarkan pernyataan soal penguasa Negeri Panda itu. Namun, spekulasi yang beredar memang menyatakan bahwa Jack Ma punya hubungan dengan pemerintah China.
Dilansir Business Insider, seperti dikutip Telset.id pada Selasa (27/11/2018), Jack Ma sebelumnya pernah menggalang dana untuk perusahaan dengan menjual saham ke perusahaan yang punya keterkaitan dengan CPC.
Namun demikian, ia tetap mengelak tuduhan punya hubungan dengan pemerintah China. Belum lama ini, People’s Daily juga mengemukakan bahwa CPC akan memberi penghargaan kepada 100 orang, termasuk Jack Ma.
“Di bawah kepemimpinannya, Alibaba mendapat posisi 10 besar perusahaan global dalam hal valuasi. China pun menjadi pemimpin pasar dalam industri e-commerce internasional, keuangan internet, dan komputasi awan,” tulis People’s Daily.
Selain Jack Ma, dalam daftar penerima penghargaan ada juga nama CEO Baidu, Robin Li, dan Pony Ma, bos Tencent Holdings. Dalam laporan tersebut, Robin Li dan Pony Ma disebut sebagai non-partisan di partai politik.
Baru-baru ini, menurut Forbes, Jack Ma menjadi orang terkaya di China, dengan kekayaan mencapai USD 34,6 miliar atau sekira Rp 526 triliun. Dia kembali ke posisi puncak daftar 400 orang terkaya di China, yang sempat ditinggalkannya sejak 2014 lalu.
Posisi dua daftar 400 orang terkaya di China versi Forbes adalah Ma Huateng alias Pony Ma. Walau hartanya turun USD 6,2 miliar atau Rp 94,3 triliun, Pony Ma berhasil menggeser Wang Wei, bos jasa pengiriman SF Express. [SN/HBS]
Sumber: Business Insider