Telset.id, Jakarta – Zoom sedang mengembangkan teknologi AI, yang mana salah satu metodenya adalah menggunakan data pengguna untuk melatih AI supaya semakin pintar.
Dikutip Telset dari Engadget pada Selasa (08/08/2023), Zoom telah membuat perubahan pada persyaratan layanannya yang memungkinkan pelatihan AI pada data pengguna.
Sebuah laporan dari StackDiary menyoroti bagaimana perubahan aturan yang diluncurkan pada bulan Maret 2023 itu tampaknya memberi perusahaan kendali penuh atas data pengguna.
“Yang menimbulkan kekhawatiran adalah penyebutan eksplisit hak perusahaan untuk menggunakan data ini untuk pembelajaran mesin dan kecerdasan buatan, termasuk pelatihan dan penyetelan algoritme dan model,” tulis Alex Ivanovs dalam laporannya yang dimuat di Stack Diary.
BACA JUGA:
- Giliran Zoom PHK Massal, 1.300 Karyawan Terpaksa Dirumahkan
- Avatar Zoom Mungkinkan Pengguna Tampil Versi Kartun
Tujuannya untuk melatih AI yang sedang dikembangkan, dan tindakan ini dinilai dapat melanggar hak privasi pelanggan karena data digunakan tanpa persetujuan pengguna dalam hal ini pemilik data.
“Ini secara efektif memungkinkan Zoom untuk melatih AI-nya pada konten pelanggan tanpa memberikan opsi opt-out, sebuah keputusan yang kemungkinan akan memicu perdebatan signifikan tentang privasi dan persetujuan pengguna,” sambungnya.
Terlebih dalam perubahan aturan tersebut, Zoom memiliki hak untuk mendistribusikan kembali, menerbitkan, mengimpor, mengakses, menggunakan, menyimpan, mengirim, meninjau, mengungkapkan, melestarikan, mengekstrak, memodifikasi, mereproduksi, membagikan, menggunakan, menampilkan dan menyalin data pelanggan.
“Zoom juga memiliki hak mendistribusikan, menerjemahkan, menyalin, membuat karya turunan, dan memproses konten pelanggan dan melakukan semua tindakan sehubungan dengan konten pelanggan,” jelas Ivanovs.
Menanggapi hal tersebut Chief Product Officer Zoom Smita Hashim menekankan bahwa pemilik akun dan administrator memang harus memberikan persetujuan kepada pengguna sebelum memilih untuk membagikan data mereka untuk pelatihan AI.
“Kami tidak akan menggunakan konten pelanggan, termasuk catatan pendidikan atau informasi kesehatan yang dilindungi, untuk melatih model kecerdasan buatan kami tanpa persetujuan Anda,” klaim Smita Hashim.
Lalu data tersebut digunakan semata-mata untuk meningkatkan kinerja dan akurasi layanan AI ini. Diungkapkan pula meskipun Zoom memiliki izin untuk menggunakan konten pelanggan ini untuk memberikan layanan bernilai tambah berdasarkan konten ini, tetapi pelanggan tetap memiliki dan mengontrol konten mereka.
BACA JUGA:
- Microsoft dan Pemerintah Jepang Garap Teknologi AI Bersama
- Alibaba Cloud Tingkatkan AnalyticDB, Bisa Buat AI Generatif Sendiri
“Tujuan kami adalah untuk memungkinkan pemilik dan administrator akun Zoom memiliki kendali atas fitur dan keputusan ini, dan kami di sini untuk menjelaskan bagaimana kami melakukan itu dan bagaimana hal itu memengaruhi kelompok pelanggan tertentu,” tutup Hashim.