Telset.id, Jakarta – YouTube mendorong para kreator untuk membuat video anak-anak yang berkualitas. Pasalnya mulai bulan depan kreator yang membuat konten video tidak mendidik, dan berkualitas bakal sulit dapat cuan karena pembatasan monetisasi video.
Anak-anak adalah satu pengguna YouTube, yang banyak mengakses video untuk hiburan dan edukasi. Sayangnya di YouTube ada beberapa konten video yang tidak mendidik dan dapat berdampak buruk bagi anak.
Sadar akan fenomena tersebut, YouTube meluncurkan pedoman baru bagi kreator. Dilansir Telset dari Engadget pada Kamis (28/10/2021), mulai bulan November 2021 pedoman kebijakan baru akan ditujukan oleh channel YouTube yang menargetkan penonton anak-anak.
Baca juga: Ini Dua Fitur Baru Netflix Ramah Anak
Nantinya kreator yang membuat video berkualitas rendah, mereka sulit mendapatkan iklan atau monetisasi video YouTube. Video berkualitas rendah maksudnya video yang terlalu komersil, tidak mendidik dan mendorong anak berprilaku buruk.
Bahkan jika video berkualitas rendah dan melanggar pedoman YouTube, kreator tidak bisa monetisasi video, dan kehilangan akses ke Program Mitra YouTube.
Langkah ini bertujuan agar YouTube dan YouTube Kids sebagai platform yang ramah bagi anak-anak dan keluarga. Lalu kebijakan baru ini, melengkapi layanan yang telah dirilis pada awal tahun 2021 yakni parental controls untuk anak dan remaja.
“Tujuan utama kami adalah untuk menumbuhkan lingkungan yang aman dan memperkaya keluarga sambil memberi penghargaan kepada pembuat konten tepercaya yang membuat konten anak-anak dan keluarga berkualitas tinggi,” tulis YouTube.
YouTube Hapus 1 Juta Video Hoaks Covid-19
YouTube memang cukup ketat terkait konten, agar pengguna tidak mendapatkan dampak buruk dari video-video di YouTube. Misalnya YouTube berani menghapus berbagai video yang disinyalir berisi hoaks soal Covid-19.
Sejak Februari 2020 hingga Agutus 2021, aplikasi streaming milik Google tersebut menghapus 1 juta video hoaks soal virus corona.
Dilansir Telset dari CNET pada Jumat (27/8/2021), jumlah ini meningkat dibandingkan laporan YouTube pada Januari 2021 lalu. Di awal tahun 2021, YouTube mengklaim telah menghapus 500 ribu video hoaks seputar Covid-19 di platform.
Baca juga: YouTube Hapus 1 Juta Video Hoaks Covid-19
Dengan peningkatan jumlah video yang dihapus, ini membuktikan bahwa masih banyak oknum-oknum tertentu yang menggunakan platform YouTube untuk menyebar berita palsu soal Covid-19. [NM/HBS]