Jalin Hubungan dengan Israel, UEA Jadi Target Serangan Hacker

Telset.id, Jakarta – Uni Emirat Arab (UEA) menjadi target utama serangan para hacker setelah menjalin hubungan formal dengan Israel. Hal itu disampaikan oleh kepala keamanan dunia maya negara Teluk Arab tersebut.

Agustus 2020, UEA memutuskan hubungan dengan kebijakan Arab selama beberapa dekade ketika setuju untuk menjalin hubungan dengan Israel. Gara-gara sikap UEA, warga Palestina dan beberapa negara marah.

Terakhir, Bahrain dan Sudan turut mengecam sikap UEA. Sama dengan negara Muslim lain, Bahrain dan Sudan menilai bahwa UEA telah bertindak berani serta tidak menghormati negara-negara lain di Teluk Arab.

“Hubungan kami terkait normalisasi dengan Israel benar-benar membuka serangan besar-besaran,” kata Mohamed Hamad al-Kuwaiti saat wawancara di atas panggung pada sebuah konferensi di Dubai, UEA.

{Baca juga: Waspada! Aplikasi Chatting Ini jadi Alat Mata-mata Pemerintah UEA}

Dilansir Reuters, Kuwaiti mengatakan, sektor keuangan UEA menjadi target serangan hacker. Tapi, ia tidak merinci lebih lanjut. Ia tidak mengatakan apakah ada serangan yang berhasil atau memberikan rincian siapa pelakunya.

Seperti dikutip Telset, Senin (7/12/2020), Kuwaiti menyampaikan pula dalam konferensi bahwa jumlah serangan yang dilancarkan para hacker terhadap UEA meningkat tajam setelah pandemi Covid-19 mulai berlangsung.

Ia juga mengatakan, secara tradisional banyak serangan berasal dari Iran. Namun, ia tak menyebut siapa yang berada di balik serangan tersebut. Di lain sisi, Iran juga menyatakan telah menjadi korban peretasan.

Sebelumnya, hacker siap menyerang dan menyabotase rantai pasokan vaksin Covid-19. Hal ini diungkapkan oleh divisi keamanan siber IBM.

Laporan mengatakan bahwa peretasan datang dalam bentuk email phishing yang dibuat agar terlihat seperti dikirim dari seorang eksekutif dari Haier Biomedical, sebuah perusahaan pemasok vaksin kemasan dingin China.

{Baca juga: Hacker Siap Sabotase Rantai Pasokan Vaksin Covid-19}

“Kami menilai bahwa tujuan mereka adalah untuk mendapatkan kredensial akses tidak sah pada masa mendatang. Dari sana, musuh bisa mendapatkan wawasan tentang rencana distribusi vaksin Covid-19,” kata peneliti IBM.

IBM sekarang menyarankan kepada perusahaan-perusahaan rantai pasokan vaksin Covid-19 untuk tetap waspada dari sabotase para hacker. IBM menegaskan bahwa upaya peretasan dalam bentuk email phishing sangat tidak bisa dianggap remeh. (SN/MF)

SourceReuters

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI