Serangan Trojan Mobile Banking Meningkat 60%, Indonesia Terbanyak

Telset.id, Jakarta – Laporan keamanan terbaru dari Kaspersky menyebut adanya peningkatan serangan virus trojan terhadap aplikasi mobile banking di Asia Tenggara. Perusahaan yang membuat perangkat lunak antivirus itu mengungkapkannya dalam laporan teranyar untuk Q2-2021.

Dalam laporannya, Kaspersky menyebut ancaman serangan virus trojan terhadap mobile bangking melonjak tajam sampai 60%. Indonesia menjadi salah satu negara yang banyak mengalami serangan.

Menurut Kaspersky, virus trojan kerap dimanfaatkan oleh para hacker untuk mencuri uang korban. Virus ini tidak menginfeksi aplikasi mobile banking, melainkan berpura-pura sebagai aplikasi keuangan yang resmi.

Ketika korban memasukkan kredensial untuk melakukan akses menuju rekening bank mereka, penyerang kemudian mendapatkan akses ke informasi pribadi itu.

{Baca juga: Awas! Installer Windows 11 Palsu Bertebaran dan Mengandung Trojan}

Serangan siber jenis ini cukup banyak terjadi di Asia Tenggara. Misalnya pada tahun 2020 jumlah serangan trojan mobile banking yang ditemukan dan diblokir Kaspersky mencapai 1.408 kasus serangan.

Sedangkan sejak awal 2021 hingga Q2 tahun 2021, produk Kaspersky telah menggagalkan sebanyak 708 insiden di 6 negara di Asia Tenggara. Dari keenam negara, Vietnam dan Indonesia menjadi negara yang banyak mengalami serangan trojan mobile banking.

Untuk Q1, Vietnam dan Indonesia mengalami serangan siber terbanyak yakni 137 dan 123 kasus. Berikutnya adalah Q2 tahun 2021, jumlah serangan yang menyasar kedua negara ini juga tinggi hingga 177 dan 125 kasus serangan.

Serangan Trojan Mobile Banking Meningkat 60%

Secara global, Indonesia dan Vietnam tidak termasuk dalam 10 besar negara yang terkena dampak ancaman ini. Vietnam berada di peringkat ke-27 sedangkan Indonesia di urutan ke-31 pada Juni tahun ini.

Sementara jumlah serangan trojan mobile banking di Asia Tenggara terpantau masih rendah dibandingkan wilayah-wilayah lainnya.

Akan tetapi, General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky, Yeo Siang Tiong, meminta masyarakat untuk selalu waspada. Pasalnya pada Q2 tahun 2021 terjadi peningkatan 60% atau 367 kasus di 6 negara dibandingkan pada Q2 tahun 2020 yang mencapai 230 kasus.

Virus Trojan Mobile Banking
Laporan dari Kaspersky

Menurutnya, peningkatan jumlah kasus disebabkan oleh pandemi Covid-19 yang memaksa pengguna untuk menggunakan sistem pembayaran seluler dan cashless.

“Sejak awal krisis kesehatan ini, survei kami menunjukkan bahwa mayoritas pengguna internet di wilayah ini telah mengalihkan aktivitas keuangan mereka secara online, seperti berbelanja (64%) dan perbankan (47%),” ungkap Yeo Siang Tiong.

{Baca juga: 5 Tips Ampuh Agar Terhindar dari Serangan Ransomware}

“Masyarakat di Asia Tenggar ini masih memiliki kesadaran yang cukup baik tentang risiko keamanan dari melakukan transaksi perbankan melalui ponsel. Namun sayangnya masih terdapat kesenjangan antara pengetahuan dan tindakan yang dilakukan,” tuturnya. (NM/MF)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI