Telset.id, Jakarta – Sebelumnya popularitas penggunaan ChatGPT telah meroket sejak akhir tahun lalu hingga awal tahun 2023, namun di bulan Juni ini pengguna chatbot AI tersebut mulai menurun.
Berdasarkan data perusahaan analisis internet Similarweb yang dibagikan oleh Washing Post mengungkapkan traffic di situs web ChatGPT dalam versi seluler dan desktop telah menurun sebanyak 9,7 persen di wilayah global.
Jika data dari Similarweb ini akurat, penurunan pengguna ini menjadi pertama kalinya dialami oleh ChatGPT. Selain itu, pada bulan juli pelacak aplikasi Sensor Tower juga melihat adanya penurunan unduhan ChatGPT di perangkat iOS, walaupun di awal bulan jumlahnya banyak.
BACA JUGA:
- Booking.com Bakal Didukung ChatGPT, Bisa Buat Plan Liburan
- ChatGPT Akhirnya Terintegrasi dengan Apple Siri dan Shortcuts
Dilansir Telset dari Engadget pada Senin (10/07/2023), hingga saat ini OpenAI belum memberikan komentar apa pun mengenai terjadinya penurunan di chatbot bertenaga AI buatannya ini.
Sementara itu, menurunnya penggunaan ChatGPT kemungkinan besar terjadi karena terjadinya perubahan dalam tren industri chatbot ini. Selain itu, data dari Similarweb juga menunjukan lebih sedikit pengguna mengunjungi situs web versi seluler dan desktop Microsoft Bing, Google Bard, dan Character.AI dalam beberapa bulan terakhir.
Sebagai gambaran, Microsoft mengalami lonjakan pengunjung ke mesin pencarinya pada bulan Februari dan Maret ketika Bing bertenaga AI tersedia dalam pratinjau publik. Setelah itu, pengunjung semakin menurun dari bulan ke bulan, meskipun pada saat Microsoft menghadirkan Bing dengan GPT-4 sempat membuat peningkatan.
Di sisi lain, situs analitik tersebut juga mengatakan telah melihat penurunan ChatGPT dengan waktu pengguna dalam menggunakan chatbot yang menurun sekitar 8,5% di bulan Mei 2023.
Tidak hanya karena tren berubah, karena menurut The Post penurunan bisa disebabkan karena saat ini para pelajar sedang berada di akhir tahun ajaran dan menyebabkan penggunaan ChatGPT.
Saat ini sebagian besar mahasiswa sedang libur, dan diperkirakan tidak banyak orang dewasa yang menggunakan ChatGPT untuk menulis makalah seperti mahasiswa pada saat sedang berpendidikan.
Alasainnya adalah kemungkinan perusahaan seperti Samsung memutuskan untuk melarang karyawannya menggunakan Chatbot AI untuk mengurangi potensi kebocoran data milik perusahaan.
BACA JUGA:
- Pria Ini Ditangkap karena Pakai ChatGPT Buat Sebar Hoaks
- Gawat! Ancaman AI Lebih Mengerikan Dibanding Perubahan Iklim
Walaupun mengalami penurunan, kemungkinan besar masih tetap ada orang yang tetap memanfaatkan ChatGPT. Selain itu, CEO OpenAI Sam Altman kemungkinan senang dengan pengguna yang semakin sedikit, karena dia mengatakan ChatGPT versi publik membebani perusahaan dan membutuhkan biaya besar untuk tetap membuatnya beroperasi.