Telset.id, Jakarta – TikTok dilaporkan melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK sebagian karyawan. Kebijakan PHK karyawan terjadi di seluruh dunia.
TikTok saat ini kabarnya masih dalam proses PHK karyawan lain. Sejumlah karyawan diberitahu untuk bertemu SDM sebagai bagian dari upaya restrukturisasi.
Menurut publikasi, seperti Telset kutip dari Engadget, Selasa (19/7/2022), para karyawan di Eropa telah diperingatkan mengenai risiko terkena PHK berikutnya.
Wired melaporkan, mereka sudah diminta untuk melakukan pertemuan guna membahas nasib dengan departemen SDM dalam beberapa minggu mendatang.
BACA JUGA:
- TikTok Dituduh Hambat Investigasi Kejahatan Perang Ukraina
- Google dan Apple Diminta Hapus TikTok di Toko Aplikasi, Kenapa?
Karyawan di Inggris bahkan diberitahu untuk siap kehilangan rekan di seluruh departemen. Di AS, beberapa karyawan diberhentikan tak lama setelah masuk kerja.
Seorang karyawan di AS yang kena PHK adalah David Ortiz. Ia adalah eksekutif pertama perusahaan induk TikTok, yakni ByteDance, yang dipekerjakan di luar China.
Dalam sebuah unggahan di platform pekerjaan LinkedIn, Ortiz mengatakan bahwa posisinya sengaja dihilangkan untuk kebutuhan organisasi yang jauh lebih besar.
Juru bicara TikTok tidak menyangkal bahwa PHK sedang terjadi. Namun demikian, mereka juga tidak mengonfirmasi bahwa perusahaan sedang restrukturisasi global.
Perusahaan pun tidak memberikan publikasi dengan pernyataan terperinci tentang alasan kenapa TikTok menerapkan kebijakan PHK secara global dan masif.
Seorang staf mengatakan, perusahaan hanya memecat karyawan dan tim yang manajer yakini belum cukup berkontribusi. Katanya hanya 100 karyawan yang kena PHK.
Apabila benar, jumlah tersebut hanya persentase kecil dari sekitar 10.000 karyawan di seluruh AS dan Eropa. Konon, TikTok bukanlah satu-satunya yang melakukan PHK.
Perusahaan lain di bidang teknologi, game, mobil listrik, dan media sosial juga menempuh langkah serupa. Netflix dan Twitter pun mau tak mau PHK sejumlah karyawan.
Penurunan ekonomi menjadi penyebab. Perusahaan sekelas Tesla pun dilaporkan memberhentikan 200 karyawan dan menutup operasional kantor di California, AS.
BACA JUGA:
- TikTok Larang Peredaran Konten Video dari Rusia
- YouTube Blokir Semua Media Milik Rusia, Berlaku di Seluruh Dunia
Bloomberg melaporkan, Rivian berencana untuk memberhentikan lima persen tenaga kerja. Meta juga memberi tahu untuk mengidentifikasi karyawan berkinerja rendah.
Selain mereka, masih banyak perusahaan lain yang melakukan PHK secara global. Mayoritas adalah perusahaan rintisan. Belum tahu alasan mereka menerapkan PHK. [SN/HBS]