Telset.id, Jakarta – Kepala operasional Dropbox akan mundur berbarengan dengan pemutusan hubungan kerja atau PHK 315 staf gara-gara terdampak pandemi Covid-19. Dropbox pun disebut akan mengalihkan sumber daya bisnis.
Saham Dropbox turun hampir enam persen setelah pengumuman rencana mundur sang kepala operasional, Olivia Nottebohm, pada 5 Februari 2021 mendatang. Nottebohm sendiri diketahui bergabung ke Dropbox pada tahun lalu dari Alphabet Inc.
“Kebijakan Virtual First kami memerlukan lebih sedikit sumber daya untuk mendukung lingkungan di kantor. Kami memilih untuk mengurangi investasi itu guna mendorong peta jalan produk ambisius,” kata CEO Dropbox, Drew Houston.
{Baca juga: Dropbox Bisa Kirim File 100GB, Begini Caranya}
Dikutip Telset dari New York Post, Dropbox menyatakan bahwa pekerjaan jarak jauh karena pandemi Covid-19 menjadi pengalaman bagi para karyawan. Nyatanya, virus corona telah memberi dampak cukup serius.
Selama setahun terakhir, Dropbox hampir tidak melakukan inovasi besar-besaran. Praktis, hanya Juli 2019 lalu perusahaan mengumumkan bahwa layanan Transfer di Dropbox akan mengakomodasi pengiriman data hingga 100GB.
Kapasitas itu lima kali lipat lebih besar dari yang diizinkan layanan lain. Penggunaannya pun cukup mudah, yakni hanya melakukan beberapa klik. Pengguna tidak perlu punya akun Dropbox untuk menerima file via layanan Transfer.
Mudahnya Kirim Data Via Dropbox
Menurut Dropbox, proses pengiriman data sangatlah sederhana dan otomatis. Cukup seret dan taruh data untuk diunggah dari komputer atau tambahkan yang ada di Dropbox. Lalu, muncul tautan yang dapat ditempel di mana saja.
Tautan dapat dikirim ke siapa pun. Atau, pengguna cukup mengirim email yang dihasilkan secara otomatis dari layanan Transfer. Penerima kemudian akan menerima salinan data yang berarti dokumen asli tetap tak tersentuh.
{Baca juga: Dropbox Ubah Aturan Khusus Pengguna Gratisan}
Transfer Dropbox juga dilengkapi seperangkat alat yang memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan pengalaman. Pengguna bisa menambahkan, mengedit, atau menghapus kata sandi, serta mengatur tanggal kedaluwarsa.
Dropbox sendiri tidak menjadi satu-satunya perusahaan teknologi yang melakukan PHK terhadap karyawannya. Sebelumnya, Waze juga terpaksa merumahkan karyawannya akibat pandemi Covid-19.
Menurut laporan The Verge, seperti dilansir Telset.id, PHK karyawan yang dilakukan Waze disebabkan karena pandemi Covid-19 yang membuat jalanan sepi, dan juga banyak kota melakukan lockdown. [SN/IF]