Telset.id, Jakarta – Mulai 28 September 2020 mendatang, YouTube bakal menghentikan kontribusi teks komunitas. Kebijakan itu muncul sebagai respons atas berbagai keluhan dan umpan balik dari para pembuat konten.
Kita semua tahu, di YouTube terdapat banyak sekali video dalam berbagai bahasa. Permasalahan kemudian timbul lantaran tak semua memahami bahasa setiap negara. Hingga akhirnya, muncullah teks seperti terjemahan.
{Baca juga: YouTube Stop Hitung View Iklan di YouTube Music Chart}
Untuk menerjemahkan bahasa ke teks dalam bahasa internasional, terkadang YouTube mengandalkan komunitas. Cara tersebut cukup efektif. Namun, menurut laporan Ubergizmo, fitur itu bakal segera berakhir.
Seperti dikutip Telset.id, Senin (3/8/2020), YouTube telah mengumumkan bahwa pada 28 September 2020, teks yang dikirim oleh komunitas tidak akan lagi tersedia. Semua berawal dari keluhan para kreator.
Mereka menemukan bahwa sebagian dari teks yang dikirim oleh komunitas mengandung spam, penyalahgunaan, atau sama sekali tidak cukup baik. YouTube mencoba untuk menerangkan secara jelas tentang hal ini.
Akibat spam dan penyalahgunaan, fitur tersebut jarang digunakan dengan kurang dari 0,001 persen saluran yang memiliki teks komunitas yang dipublikasikan pada bulan lalu,” demikian pernyataan resmi dari YouTube.
Sebagai gantinya, mereka yang ingin menambahkan takarir sendiri perlu membuat dan mengunggahnya secara manual. Alternatif lain, mereka bisa mengandalkan alat takarir otomatis YouTube sendiri.
Sebelumnya, YouTube dikabarkan tengah menyiapkan pesaing TikTok bernama Short. Perusahaan telah mengumumkan tengah menguji fitur baru yang memungkinkan pengguna untuk mengunggah segmen video 15 detik dari perangkat seluler.
{Baca juga: Pesaing TikTok, YouTube ‘Shorts’ Mulai Diuji Coba}
Selama masa uji coba, pengguna tertentu akan melihat opsi untuk membuat video dalam unggahan seluler. Pengguna dapat merekam klip lebih lama, kemudian dipecah menjadi segmen individu 15 detik.
Cara itu sepertinya menjadi upaya YouTube untuk menggaet audiens sekaligus memperbanyak konten video di platform. Bisa jadi, YouTube akan menandingi fitur Instagram Story dan Snapchat Story. [SN/HBS]