Rekening Bank Disita, Divisi Google Rusia Terancam Bangkrut

Telset.id, Jakarta – Kantor Google di Rusia bangkrut. Dilaporkan bahwa Divisi Google Rusia mengajukan kebangkrutan setelah pejabat Rusia menyita rekening bank milik divisi tersebut.

Pernyataan tersebut diungkapkan langsung oleh juru bicara perusahaan kepada awak media beberapa waktu lalu.

“Penyitaan rekening membuat kantor kami di Rusia tidak dapat berfungsi, termasuk mempekerjakan dan membayar karyawan yang berbasis di Rusia, membayar pemasok dan vendor, dan memenuhi kewajiban keuangan lainnya,” kata juru bicara Google kepada Reuters.

Sebenarnya jauh sebelum perang Rusia-Ukraina pecah, hubungan Rusia dengan Google memang kurang akur.

Baca juga: Giliran Google Batasi Layanan Rusia, Pengguna Android Kena Imbasnya

Tercatat sejak tahun 2021 Rusia telah menjatuhkan berbagai sanksi kepada perusahaan pimpinan Sundar Pichai tersebut.

Dilansir Telset dari Engadget pada Jumat (20/5/2022), pada Mei 2021 Rusia mendenda perusahaan sekitar USD 82 ribu atau Rp 1,2 miliar karena gagal menghapus ribuan konten yang dianggap ilegal.

Berikutnya Desember 2021, pihak berwenang kembali  mendenda perusahaan tersebut sekitar USD 98 juta atau Rp 1,4 triliun. Jumlah denda itu diperkirakan sekitar 5,7% dari omset Divisi Google Rusia di tahun 2021.

Puncaknya berdasarkan laporan dari salah satu saluran TV Rusia, petugas pengadilan menyita rekening Google yang di dalamnya terdapat uang sebesar USD 15 juta atau Rp 200 miliar.

Tindakan ini dilakukan karena Google menolak untuk membuka blokir beberapa kanal YouTube milik stasiun TV pemerintah Negara Beruang Merah tersebut.

Baca juga: YouTube Blokir Semua Media Milik Rusia, Berlaku di Seluruh Dunia

Alhasil Google Rusia pun bangkrut karena terkena sanksi penyitaan rekening. Akan tetapi, terlepas dari pengajuan bangkrut yang dilakukan, Google akan terus memberi akses ke layanan gratis ke negara pimpinan Vladimir Putin itu.

Layanan yang dimaksud adalah seperti Google Search, YouTube, Gmail, Maps, dan Android ke masyarakat Rusia hingga saat ini.

Sedangkan usai memberikan hukuman penyitaan, Rusia tidak memiliki rencana untuk mencegah pengguna di negara tersebut mengakses YouTube.

Dikhawatirkan penduduk akan menderita apabila aplikasi YouTube diblokir, terlebih  platform streaming video tersebut memiliki sekitar 90 juta pengguna di negara itu. [NM/HBS]

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI