Telset.id, Jakarta – RED Asia Inc, sebuah grup pemasaran digital dan teknologi Indonesia mengumumkan terobosan dan inisiatif AI bernama Ready to Evolve and Disrupt with AI (RED AI) For Indonesia.
RED AI For Indonesia merupakan kolaborasi RED Asia Inc, beserta beberapa perusahaan di bawah grup tersebut seperti Redcomm, Salt dan Insignia.
Inisiatif AI ini bertujuan untuk menjembatani kesenjangan antara bisnis di Indonesia dan AI, dengan menawarkan piranti dan solusi yang dapat diakses untuk merevolusi bagaimana pasar lokal mengembangkan bisnisnya.
Inisiatif dan terobosan dari RED Asia Inc ini mencakup peluncuran 3 teknologi AI, 1 layanan baru untuk transformasi bisnis dengan AI, dan 1 program pendanaan untuk akselerasi yang khusus ditawarkan startup berbasis AI di Indonesia.
Hal ini merupakan bentuk komitmen perusahaan di bawah naungan Red Asia Inc dalam membantu bisnis di Tanah Air memenangkan pasar yang tidak hanya di level lokal tapi
juga global dengan bantuan AI.
BACA JUGA:
- Microsoft Klaim Teknologi AI Bisa Bantu Peluang Usaha Baru
- Canggih! Amazon Klaim Robot Bertenaga AI Bantu Pemesanan Hingga 25%
“Inisiatif RED AI For Indonesia merupakan perwujudan komitmen kami untuk mendorong
inovasi dan transformasi digital dalam lanskap bisnis di Indonesia agar bisa bersaing bahkan di tingkat global,” ungkap Managing Partner Red Asia Inc. Damon Hakim dalam acara di Jakarta pada Rabu (01/11/2023).
Kehadiran inisiatif AI dari RED Asia Inc memperoleh sambutan positif dari Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Nailul Huda. Menurutnya industri AI merupakan industri yang sangat dicari dan diterapkan di hampir semua ekosistem
industri.
BACA JUGA:
- Studi: AI Kini Bisa Bantu Verifikasi Data Refrensi di Wikipedia
- Tangkap Peluang AI, Dell Beberkan Keunggulan GenAI
Merujuk data dari World Economic Forum menyebutkan AI merupakan 1 dari 5 teknologi yang akan diterapkan di sebagian perusahaan, baik yang berbasis teknologi ataupun industri manufaktur. Selain itu belanja untuk AI juga meningkat hingga 26% per tahun hingga tahun 2026.
“Penggunaan AI akan semakin masif. Inisiatif pihak-pihak terkait juga akan mengakselerasi peningkatan penggunaan AI sehingga akan semakin menimbulkan manfaat secara ekonomi,” tegas Nailul Huda.
