Telset.id, Jakarta – Tinder tak hanya dimanfaatkan sebagai aplikasi untuk cari jodoh secara online saja, tapi juga sebagai sarana untuk membantu warga yang kesulitan. Baru-baru ini, pengguna Tinder kompak membantu warga Ukraina untuk mencari tempat berlindung di tengah konflik dengan Rusia.
Dikutip Telset dari Engadget pada Minggu (13/3/2022), beberapa warga Ukraina meminta bantuan kepada pengguna Tinder di negara lain agar mendapatkan tempat berlindung. Pengguna pun menyambut bantuan tersebut dengan memberikan mereka bantuan.
Salah satu kisahnya dialami oleh remaja Ukraina bernama Anastasia Tischchenko. Dia dan temannya Natalia Masechko memposting penderitaan mereka ke aplikasi kencan online tersebut ketika mereka meninggalkan rumah mereka di Ivano-Frankivsk.
Baca juga: Google Maps Matikan Live Traffic di Ukraina
“Saya pikir ada banyak orang jujur di dunia dan beberapa dari mereka ada di Tinder,” kata Tischchenko.
Benar saja, beberapa orang menggesek ke kanan di profilnya untuk menawarkan bantuan, seperti seorang pria yang membantu Tischchenko dan Masechko untuk berlindung ke Rumania.
Di sana mereka diberi kesempatan untuk tinggal di Biara di daerai Kota Siret, sebuah kota di Rumania yang berbatasan dengan wilayah selatan Ukraina. “Itu sangat menginspirasi,” kata Tischchenko.
Setelah mereka tinggal di Siret, Tischchenko memutuskan pergi ke Polandia, sementara temannya Masechko tinggal di Rumania untuk membantu gelombang pengungsi berikutnya.
Perlu diketahui bahwa sejak awal invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022 lalu, Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi telah memperingatkan bahwa sebanyak 4 juta orang dapat melarikan diri dari Ukraina karena perang.
Baca juga: Facebook Lindungi Warga Ukraina dengan Fitur Ini
Jumlah ini menjadikannya krisis pengungsi terburuk di Eropa sejak Perang Dunia II. Adapun para pengungsi banyak pergi ke negara-negara tetangga seperti Rumania dan Polandia.
Sedangkan di Ukraina sendiri warga sipil yang menjadi korban perang tidak sedikit. Menurut data Kantor HAM PBB, 549 warga sipil meninggal dunia dan 957 warga sipil lainnya mengalami luka-luka di Ukraina. (NM/MF)