Telset.id, Jakarta – Palo Alto Networks kini secara resmi mengumumkan sistem keamanan terbarunya yang memiliki kemampuan intelejensi cloud-to-cloud perdana di industri, yang bernama Prisma Cloud Darwin.
Bagi yang belum tahu, teknologi terbaru ini dikenal sebagai Darwin Moment bagi dunia keamanan cloud, karena Prisma Cloud Darwin ini mendorong bisnis untum berkembang untuk mengadopsi pendekatan holistik.
Selain menawarkan fleksibelitas dan efisiensi, teknologi cloud ini juga menghadirkan keamanan penting yang juga semakin beragam, mengingat perusahaan telah menemukan sebanyak 80% ancaman keamanan ditemukan di lingkungan cloud, yang dapat mengakibatkan kebocoran data berskala besar.
BACA JUGA:
- Survei: 93% Perusahaan di Indonesia Yakin Punya Sistem Keamanan yang Baik
- Palo Alto Kenalkan Firewall PAN-OS 10.1, Mampu Cegah Ransomware
Meningkatnya serangan cloud dan kecepatan pengembangan aplikasi cloud sendiri telah melampaui kecepatan tim keamanan dalam melindungi organisasi mereka.
Pendekatan yang saat ini digunakan untuk code keamanan cloud yang masih terpisah-pisah, dengan organisasi yang rata-rata mengandalkan enam hingga sepuluh alat untuk mengamankan infrastruktur cloud saja.
Penggunaan alat-alat yang berbeda dan terpisah-pisah ini menyebabkan sistem keamanan yang tidak lengkap dan menciptakan beban operasional yang sangat besar bagi tim keamanan.
Sebagai penyedia Cloud Native Application Protection Platform (CNAPP) di industri ini, kemampuan intelijensi code-to-cloud dari Prisma Cloud Darwin diklaim mampu menyediakan satu tempat terpercaya yang dapat menghubungkan insight dari lingkup pengembang melalui runtime aplikasi, sehingga tim pakar keamanan dapat memberikan konteks pada peringatan dan menentukan perbaikan yang tepat.
Fitur intelijensi ini secara efektif mencegah risiko dan menghentikan pelanggaran keamanan sekaligus meningkatkan pengalaman end-user dalam meningkatkan kerjasama tim pengembang dan tim keamanan.
Dalam keterangan resmi yang diterima Telset, Ankur Shah Senior Vice President Prisma Cloud, Palo Alto Networks mengatakan bahwa satu-satunya cara untuk mengamankan aplikasi dari code ke cloud adalah dengan menangkal risiko mulai dari tahap pengembangan dan mencegah pelanggaran saat aplikasi dalam tahap produksi.
BACA JUGA:
- 279 Juta Data yang Bocor Diduga Milik BPJS Kesehatan, Apa Bahayanya?
- Kasus-kasus Kebocoran Data di Indonesia yang Disebar Raid Forums
“Hal ini hanya dapat dicapai melalui platform pintar CNAPP seperti Prisma Cloud. Platfom yang kami miliki mengumpulkan informasi aplikasi sehingga tim keamanan dapat dengan tepat melacak kerentanan dan kesalahan konfigurasi hingga ke sumber asalnya,” ungkap Ankur.
