Telset.id, Jakarta – Saat ini, Meta rekrut tim pengembang yang berbasis di Oslo Norwegia yang pada akhir tahun lalu membangun jaringan bertenaga AI di Graphcore.
Bagi yang belum tahu, Graphcore merupakan perusahaan semikonduktor asal Inggris yang mengembangkan akselerator untuk digunakan oleh teknologi kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin.
Jon Carvill Juru Bicara Meta mengonfirmasi bahwa keputusan perusahaan untuk rekrut tim pengembang AI ini merupakan jawaban dari terlihatnya 10 orang di LinkedIn yang mengatakan bekerja di Graphcore hingga Desember 2022 atau 2023 atau januari 2023 dan kemudian bergabung dengan Meta pada Februari atau Maret tahun ini.
BACA JUGA:
- Meta Kembangkan Chip AI “MTIA” untuk Memperkuat Metaverse
- Canggih! Model AI Buatan Meta Ini Gak Perlu Dilatih
- Meta akan Pakai Teknologi AI di WhatsApp dan Instagram
“Kami baru-baru ini menyambut sejumlah insinyur yang sangat terspesialisi di Oslo ke tim infrastruktur kami di Meta. Mereka membawa keahlian mendalam dalam hal desain dan pengembangan sistem superkomputer untuk mendukung teknologi AI dan pembelajaran mesin dalam skala besar di pusat data Meta,” ungkap Carvill.
Dilansir Telset dari Gadget360, langkah ini dapat memberikan kekuatan tambahan pada tawaran perusahaan pengembang media sosial ini untuk meningkatkan cara pusat data dalam menangani pekerjaan AI, karena berbagai tim berlomba mengatasi permintaan infrastruktur beriorientasi pada AI untuk membangun fitur baru.
Meta sebagai pemilik dari Facebook dan Instagram, semakin bergantung pada teknologi AI untuk bisa menargetkan iklan, memilih postingan untuk umpan aplikasi, hingga membersihkan konten yang dilarang dari platform buatanya.
Selain itu, perusahaan juga sedang dalam proses pengembangan produk AI generatif yang mampu membuat tulisan, seni, dna konten lain yang mirip manusia, menyusul pesaingnya Microsoft dan Google. Produk AI generatif dinilai investor sebagai area pertumbuhan besar berikutnya untuk perusahaan teknologi.
Deskripsi pekerjaan di LinkedIn dari 10 karyawan menunjukan bahwa tim tersebut telah bekerja pada teknologi jaringan khusus AI di Graphcore, yang mengembangkan chip komputer dan sistem yang dioptimalkan untuk pekerjaan AI. Tetapi, Carvill menolak mengatakan apa yang akan mereka kerjakan di Meta.
Di sisi lain, Graphcore telah menutup kantornya di Oslo sebagai bagian dari restrukturisasi yang lebih luas yang diumumkan pada Oktober tahun lalu, kata seorang juru bicara startup, saat berjuang untuk membuat terobosan untuk bersaing dengan perusahaan seperti Nvidia dan AMD yang mendominasi pasar chip AI.
Meta saat ini sudah memiliki unit internal yang merancang beberapa jenis chip yang ditujukan untuk mempercepat dan memaksimalkan efisiensi pekerjaan AI, termasuk chip jaringan yang melakukan semacam fungsi server untuk kontrol lalu lintas udara, menurut Reuters.
Jaringan yang efisien sangat berguna untuk sistem AI modern seperti yang dipakai oleh ChatGPT, yang terlalu besar untuk muat ke dalam satu chip komputasi dan sebaliknya harus dipisah menjadi banyak rangkaian chip.
Sebuah kategori baru dari chip jaringan telah muncul untuk membantu menjaga agar data tetap berjalan dengan lancar di dalam kelompok komputasi. Nvidia, AMD, dan Intel telah membuat chip jaringan seperti itu.
Selain chip jaringan, Meta juga merancang chip komputasi yang komplek untuk melatih model AI dan melakukan inferensi, sebuah proses di mana model yang dilatih membuat penilaian dan menghasilkan respons terhadap perintah, meskipun chip ini tidak diharapkan sampai sekitar tahun 2025.
Selain chip jaringannya, Meta juga merancang chip komputasi yang kompleks untuk melatih model AI dan melakukan inferensi, sebuah proses di mana model yang dilatih membuat penilaian dan menghasilkan respons terhadap perintah, meskipun tidak diharapkan chip tersebut siap sampai sekitar tahun 2025.
Sementara itu, Graphcore sebagai perusahaan rintisan teknologi paling berharga di Inggris pernah dilirik investor seperti Microsoft dan perusahaan modal ventura Sequoia dan dianggap menjadi penantang potensial sebagai pesaing Nvidia di pasar sistem chip AI.
Namun, perkembangannya mengalami kemunduran pada tahun 2020 ketika Microsoft membatalkan kesepakatan awal untuk membeli chip Graphcore untuk cloud computing milik perusahaan.
Setelah itu, Microsoft malah menggunakan GPU Nvidia untuk membangun infrastruktur besar-besaran yang mendukung pengembang ChatGPT.
BACA JUGA:
- Meta Bikin Aplikasi Pesaing Twitter yang Terdesentralisasi
- Meta Garap Teknologi Chatbot AI, Mau Bersaing dengan ChatGPT?
Di sisi lain, Sequoia sejak itu menuliskan investasinya di Graphcore menjadi nol, meskipun tetap berada di dewan perusahaan. Penurunan investasi ini pertama kali dilaporkan dilaporkan oleh Insider pada bulan Oktober.
Juru Bicara Graphcore mengonfirmasi kemunduran ini, namun mengatakan perusahaan berada di posisi sempurna untuk mengambil keuntungan dari percepatan penggunaan komersil teknologi AI. [NM/HBS]