Telset.id, Jakarta – iBooming memprediksi bahwa tren influencer marketing akan semakin populer, dan bahkan pada tahun 202 bernilai $2.2 miliar pada tahun 2025.
Popularitas influencer marketing ini pun diungkap iBooming sejalan dengan 67% pemasar yang telah memanfaatkan influencer untuk mempromosikan konten. Lalu, sebanyak 57% perusahaan fashion dan beauty juga sudah terlibat dalam industri influencer marketing.
Sekadar informasi, iBooming merupakan salah satu perusahaan yang menawarkan aplikasi untuk mengoptimalkan konten yang diunggah, memperluas jaringan, hingga meningkatkan monetisasi. iBooming sendiri telat berafiliasi secara resmi dengan TikTok.
BACA JUGA:
- Tiktok Rilis Aplikasi untuk Apple Vision Pro, Tampilan Luas!
- TikTok Sesuaikan Tampilan Aplikasi untuk HP Layar Lipat
Satria Kartika Head of Business Development iBooming dalam konferensi pers di Jakarta pada Jumat (23/02/2024), menjelaskan bahwa saat ini banyak pemasar yang mengakui bahwa tren influencer marketing merupakan salah satu metode yang efektif untuk memaksimalkan promosi berbagai produknya.
“Sekarang para pemasar sudah mengakui bahwa influencer marketing adalah metode yang sangat efektif untuk mempromosikan produk. Hal ini diakui oleh 80% pemasar,” ungkap Satria.
Satria juga mengungkapkan bahwa metode ini mampu menghasilkan ROI sekitar Rp 100.000 dari setiap Rp 15.000 yang telah dikeluarkan perusahaan.
Dari sisi konsumen juga dikatakan bahwa influencer marketing lebih dipercaya karena sebanyak 70% remaja mengakui lebih mempercayai influencer dibandingkan selebritas. Bahkan, 49% konsumen juga bergantung kepada produk-produk yang direkomendasikan konsumen.
BACA JUGA:
- Saingi YouTube, TikTok Bakal Hadirkan Video 30 Menit
- Mau Saingi Instagram, TikTok Buka Lowongan Kerja Pengembang Fitur Sosial
Menariknya, Satria juga menegaskan berdasarkan hasil survei terbaru TikTok menjadi platform video yang difavoritkan untuk dilihat para konsumen. Tiktok Video berada di angka 39,8%, lalu Instagram Reels memiliki persentase 30,6%, sedangkan Instagram Post berada di persentase 10,2%.
“Untuk saat ini telah terjadi perubahan minat konsumen terhadap platform penyedia video. Sekarang TikTok menjadi aplikasi teratas yang difavoritkan oleh konsumen, sehingga pemasaran di platform ini pun diminati banyak brand,” ujar Satria. [FY/IF]