Telset.id, Jakarta – Google mengumumkan komitmen senilai USD 11 juta atau Rp 155 miliar untuk mendukung pemulihan ekonomi Indonesia. Bentuknya adalah pinjaman modal sebesar USD 10 juta atau Rp 141 miliar dan hibah USD 1 juta atau Rp 14 miliar.
Managing Director, Google Indonesia Randy Jusuf menjelaskan bahwa pinjaman modal USD 10 juta akan diinvestasikan Google melalui kemitraan dengan Kiva untuk menyediakan pinjaman bagi UMKM di seluruh daerah.
“Melalui kemitraan dengan Kiva, Google memberikan modal kepada para penyedia layanan keuangan untuk menyediakan pinjaman kepada UKM yang paling terdampak oleh Covid-19 di komunitas-komunitas yang kurang terlayani di Indonesia,” kata Randy.
Selain itu Google melalui Google.org juga akan menghibahkan USD 1 juta kepada Yayasan Plan International Indonesia untuk mengatasi pengangguran anak muda di Indonesia.
Plan International akan bekerja sama dengan The ASEAN Foundation untuk meluncurkan program “Bridges to the Future: ASEAN Youth Employment” yaitu program yang memberikan pelatihan keterampilan dan bantuan mencari pekerjaan.
{Baca juga: Turki Denda Google Rp 362 Miliar Gara-gara Iklan}
Randy menjelaskan bahwa program dua tahun ini bertujuan untuk menjangkau 5.200 anak muda, yang hampir separuhnya adalah perempuan.
“Kami ingin membantu Indonesia mewujudkan potensi ekonominya melalui program pelatihan dan kemitraan yang berkelanjutan bersama pemerintah, industri, dan organisasi masyarakat sipil,” tutur Randy.
Inisiatif Pendidikan Google
Google juga mengumumkan beberapa inisiatif pendidikan untuk membantu mahasiswa agar siap menghadapi ekonomi digital, serta membantu pengajar dan pelajar Indonesia dalam mengatasi berbagai tantangan pembelajaran jarak jauh.
Melalui acara Google for Indonesia 2020 yang disiarkan melalui YouTube Google Indonesia pada Rabu (18/112020) Google juga akan melanjutkan program pelatihan bernama Bangkit.
Program ini adalah akademi karier teknis yang didesain melalui kemitraan dengan Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud, Gojek, Tokopedia, dan Traveloka
Google Bangkit akan ditawarkan kepada 3.000 mahasiswa terpilih yang memenuhi syarat tahun depan.
Selain kurikulum machine learning, Bangkit akan menawarkan dua topik pembelajaran lain agar mahasiswa siap untuk berkarir di bidang teknologi, yaitu pemrograman dengan pengembangan Android dan dasar-dasar Cloud dengan fokus pada Google Cloud Platform.
“Kami juga berinvestasi untuk mendukung ratusan lulusan dengan keterampilan machine learning yang sangat diminati, yang akan membantu mereka mendapatkan pekerjaan di perusahaan top ataupun mendirikan bisnis sendiri,” sambung Randy.
Jokowi Apresiasi Google
Pada sambutannya, Presiden Jokowi memberikan apresiasi kepada Google atas kontribusinya untuk membantu UMKM dan mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM).
Menurutnya inisiatif tersebut dapat mendorong pelaku UMKM dalam mengembangkan bisnis mereka.
“Saya berharap berbagai inisiatif seperti Google for Indonesia 2020 akan terus bermunculan untuk berkontribusi bagi pengembangan SDM di bidang IT, membantu UMKM mengembangkan bisnis dan mampu bangkit dan maju bersama,” tutur Jokowi.
{Baca juga: Jokowi Alokasikan Rp 30,5 T untuk Pemerataan Akses Internet}
Jokowi menjelaskan kalau Indonesia membutuhkan 9 juta talenta digital nasional 2035. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, pemerintah tidak bisa melakukan sendiri tetapi harus didukung oleh perguruan tinggi atau swasta.
“Upaya untuk memenuhi target 9 juta talenta digital nasional tersebut tidak bisa hanya dikerjakan oleh pemerintah. Tapi harus dilakukan bersama-sama, baik oleh pemerintah, perguruan tinggi, maupun swasta,” jelas Jokowi.
Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto. Menteri dan politisi Golkar tersebut menyambut baik pelatihan dan bantuan pembiayaan yang diberikan oleh Google.
“Kami menyambut baik dan sampaikan apresiasi kepada Google yang selama ini telah mendukung pemerintah khususnya dengan pelatihan digital dan bantuan pembiayaan berbunga rendah senilai 10 juta dolar kepada UMKM,” ucap Airlangga.
“Kami berharap dengan inisiatif Google tersebut, UMKM dan tenaga kerja produktif Indonesia dapat terbantu untuk terus beraktivitas di tengah pandemi global untuk meningkatkan keahlian digital,” tutup Airlangga. [NM/HBS]