Ketahuan! Facebook Larang Akun Buzzer Pro Donald Trump

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Facebook melarang perusahaan marketing yang ketahuan membayar para remaja untuk mengoperasikan akun buzzer yang mendukung Donald Trump di pilpres Amerika Serikat (AS) 2020.

Rally Forge, yang berbasis di Arizona, bertanggung jawab atas ratusan akun buzzer dan halaman palsu di jejaring sosial untuk mendukung pencalonan Donald Trump di pilpres AS pada 3 November 2020 nanti.

Menurut laporan New York Post, seperti dikutip Telset.id, Sabtu (10/10/2020), investigasi Facebook menemukan bahwa Rally Forge bekerja atas nama Turning Point USA, organisasi yang didirikan oleh aktivis konservatif muda dan pendukung lama Trump, Charlie Kirk.

Setidaknya, akun-akun itu memiliki lebih dari 400 ribu penyuka. Bukan cuma di Facebook, akun serupa menjamur di Instagram juga, dan bertanggung jawab atas hampir USD 1 juta atau Rp 14,6 miliar untuk pembelian iklan.

{Baca juga: Foto Donald Trump Kerja di Rumah Sakit Dinilai Pencitraan}

Remaja yang dibayar oleh Rally Forge membuat dan mengoperasikan akun buzzer palsu untuk menyimulasikan dukungan Donald Trump di pilpres AS 2020.

Akun-akun itu berkoordinasi untuk menepis kekhawatiran tentang virus corona, menyebarkan klaim palsu tentang keamanan pemungutan suara melalui surat, serta menyerang calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden, yang tak lain adalah lawan Trump.

Para remaja, beberapa di antaranya diketahui di bawah umur, diberi bonus jika postingan mampu meraup respons tinggi di jejaring sosial. Namun demikian, Turning Point USA tidak mendapatkan sanksi setelah penyelidikan yang dilakukan oleh Facebook.

Dalam sebuah pernyataan, organisasi itu membantah tuduhan telah membantu mendanai peternakan troll. “Ini adalah aktivisme politik tulus yang dilakukan oleh orang-orang nyata yang dengan penuh semangat memegang keyakinan,” katanya.

Facebook Hapus Iklan Kampanye Donald Trump

Sebelumnya, Facebook menghapus 216 iklan kampanye Donald Trump tentang Joe Biden, pengungsi, dan Covid-19. Menurut Facebook, iklan-iklan tersebut melanggar kebijakan perusahaan.

Selama 2020, iklan dari halaman Facebook Donald Trump mengklaim bahwa terlepas dari risiko kesehatan Covid-19, Joe Biden akan secara drastis meningkatkan jumlah pengungsi dari Suriah, Somalia, dan Yaman.

{Baca juga: Facebook Hapus 216 Iklan Kampanye Donald Trump}

“Kami menolak, tidak mengizinkan klaim bahwa keselamatan fisik, kesehatan, atau kelangsungan hidup seseorang terancam oleh orang-orang berdasarkan asal negara atau status imigrasi,” kata Facebook. (SN/MF)

22 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI