Telset.id, Jakarta – Bos Tesla dan SpaceX, Elon Musk kini lebih kaya dibandingkan CEO Facebook, Mark Zuckerberg. Elon Musk menjadi orang terkaya ketiga di dunia setelah Tesla meningkatkan stok pembuat mobil listrik.
Saham Tesla pada Selasa (17/11), melonjak lebih dari delapan persen. Indeks benchmark akhirnya menambahkan Tesla. Perubahan itu akan membutuhkan perusahaan investasi besar yang menduplikasi indeks.
Menurut Indeks Miliarder Bloomberg, lonjakan tersebut menambahkan USD 7,8 miliar ke pundi-pundi kekayaan Elon Musk. Kekayaan bersih Musk kini hampir USD 110 miliar atau setara Rp 1.562 triliun (asumsi kurs 1 dollar = Rp 14.100).
Kekayaan Musk kini hanya kalah dari CEO Amazon, Jeff Bezos yang masih kokoh sebagai orang nomor satu terkaya di dunia, dan bos Microsoft, Bill Gates yang berada di urutan kedua manusia paling kaya.
Namun demikian, dikutip Telset dari Bloomberg, Kamis (19/11/2020), harta Musk jauh di atas Zuckerberg, yang kekayaan bersihnya merosot menjadi USD 104 miliar karena saham Facebook turun 1,4 persen.
{Baca juga: Diskon Tesla Model S Menjurus Pada Seks dan Ganja, Kok Bisa?}
Musk sebenarnya sempat menggeser posisi Zuckerberg dari peringkat tiga orang terkaya di dunia pada awal September 2020 karena saham Tesla naik di tengah antisipasi bahwa perusahaan akan segera masuk ke S&P 500.
Akan tetapi, kekayaan bersih Musk kemudian turun lagi setelah S&P memberikan kejutan kepada Tesla seminggu kemudian. Saham perusahaan anjlok 20 persen meski kekayaan Musk tumbuh lebih dari USD 82 miliar tahun ini.
Seperti Zuckerberg, ukuran kekayaan Musk sangat bergantung kepada harga saham perusahaan, yang bisa naik lebih jauh menjelang debut S&P 500 pada 21 Desember 2020. Sahamnya naik lima kali lipat sepanjang tahun ini.
Elon Musk Akui Tesla Nyaris Bangkrut
Sebelumnya, Elon Musk membuat pernyataan mengejutkan dengan mengatakan bahwa Tesla nyaris bangkrut. Ia mengatakan, Tesla sempat tertatih-tatih dan berada di ambang kebangkrutan.
Momen nyaris bangkrut itu ketika Tesla sedang melakukan peningkatan produksi sedan Model 3. Musk mengatakan, Tesla pernah tinggal satu bulan menuju momen kebangkrutan.
“Produksi Model 3 mengalami stres dan rasa sakit yang luar biasa untuk waktu yang lama, tepatnya dari pertengahan 2017 hingga pertengahan 2019,” katanya di Twitter.
{Baca juga: Elon Musk Sebut Tesla di Ambang Kebangkrutan, Kok Bisa?}
Selama periode dua tahun itu, Tesla tersandung dari krisis ke krisis. Musk mendapat masalah karena merokok ganja di podcast hingga masalah pembuatan sedan Model 3, yang digadang menghasilkan keuntungan.
Pada Mei 2019, Musk memberi tahu para pekerja bahwa Tesla menghadapi krisis keuangan nan ekstrem. Semua pengeluaran apa pun, termasuk suku cadang, gaji, biaya perjalanan, dan sewa harus ditinjau ulang.
Beruntung, setahun terakhir, nilai saham Tesla telah meningkat 540 persen. Dengan kapitalisasi pasar yang hanya mencapai USD 400 miliar, Tesla masih merupakan produsen mobil paling berharga di dunia. (SN/MF)