Telset.id, Jakarta – Kasus kebocoran lagi-lagi terulang, dan kini menimpa RedDoorz. Setidaknya ada kurang lebih 5,8 juta data pengguna RedDoorz bocor dan dijual di situs dark web.
Jutaan data pengguna yang mencakup nama, password, alamat email, nomor telepon, jenis kelamin, dan foto profil tersebut dijual senilai USD 2.000 atau setara Rp 28 jutaan.
Kasus ini pertama kali diungkap oleh pendiri Ethical Hacker Indonesia, Teguh Aprianto. Lewat Twitter, ia mengunggah foto forum hacker yang menjual data pengguna RedDoorz yang bocor.
Tertulis dengan jelas, ada sekitar 5,8 juta data pengguna yang diakses secara tidak sah dan dijual dengan bebas.
{Baca juga: 896 Ribu Data Nasabah KreditPlus Diduga Bocor di Internet}
“5,8 juta data pengguna reddoorz.com saat ini dijual seharga $2000 USD atau sekitar 28 juta rupiah. Insiden ini telah dikonfirmasi oleh @RedDoorzID akhir September lalu,” jelas Teguh lewat akun @secgron.
5,8 juta data pengguna https://t.co/nlnN20EauJ saat ini dijual seharga $2000 USD atau sekitar 28 juta rupiah. Insiden ini telah dikonfirmasi oleh @RedDoorzID akhir September lalu.
Data yang bocor :
– Nama
– Password (Bcrypt)
– Nomor HP
– Jenis kelamin
– Foto profil pic.twitter.com/XfHMBXitYL— Teguh Aprianto (@secgron) November 8, 2020
Cuitan mengejutkan dari Teguh mendapatkan banyak respon dari warganet. Mayoritas dari mereka merasa kaget dengan kebocoran data yang terjadi.
“Ya Allah kena lagi,” kata salah satu warganet dengan akun @chemyholic.
Ya Allah kena lagi
— ꦕꦤ꧀ꦢꦿ🐋 (@chemyholic) November 8, 2020
Ada pula warganet yang diduga merupakan pengguna RedDoorz yang khawatir dengan data pribadinya.
“Waduhh, dataku,” cuit @hamam_kautsari.
Waduhh, dataku 😧
— hamam (@hamam_kautsari) November 8, 2020
Ada juga warganet yang menyarankan para pengguna untuk menggunakan aplikasi manajemen password seperti Bitwarden. Tujuannya, agar akun menjadi lebih aman.
{Baca juga: 5 Aplikasi Password Manager Terbaik 2020, dan Cara Menggunakannya}
“Solusi pakai @bitwarden pakai password acak min 8 digit, angka huruf karakter unik,” ucap @3xploiton3.
Solusi pakai @bitwarden pakai password acak min 8 digit, angka huruf karakter unik
— Exploit (@3xploiton3) November 8, 2020
Tim Telset telah mencoba menghubungi Country Marketing Director RedDoorz, Sandy Maulana, melalui email. Sayang, hingga kini dirinya belum memberikan tanggapan mengenai dugaan kasus kebocoran data ini.
Kasus kebocoran data bukan pertama kali terjadi di Indonesia. Kasus yang terbaru adalah
sekitar 2,9 juta data pengguna platform pinjaman online asal Indonesia, Cermati.com, diduga bocor dan dijual bebas di situs dark web.
Data tersebut dijual di forum hacker bersama jutaan data pengguna dari 17 perusahaan lain. Kasus ini pertama kali diungkap oleh Teguh Aprianto.
Lewat Twitter, Teguh mengatakan bahwa 2,9 juta pengguna dari aplikasi Cermati.com telah bocor dan dijual secara bebas di internet.
{Baca juga: 2,9 Juta Data Pengguna Aplikasi Cermati.com Bocor di Internet}
Sekitar 2,9 juta data pengguna platform pinjaman online asal Indonesia, Cermati.com, diduga bocor dan dijual bebas di situs dark web. Data tersebut dijual di forum hacker bersama jutaan data pengguna dari 17 perusahaan lain.
Data-data penting milik pengguna Cermati.com yang bocor mencakup nama lengkap, Nomor Induk Kependudukan (NIK), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), alamat email, alamat rumah, nomor telepon, hingga nama ibu kandung. (NM/MF)