CEO Intel Prediksi Krisis Chip Bakal Terjadi Hingga 2024

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Krisis manufaktur tampaknya masih akan berlangsung hingga beberapa tahun ke depan. Bahkan prediksi terbaru menyebut kalau krisis akan terjadi hingga tahun 2024.

CEO Intel Pat Gelsinger baru-baru ini meralat pernyataannya yang sempat mengatakan kalau krisis perangkat semikonduktor khususnya chip akan berakhir di tahun 2023. Seperti dilansir Telset dari Engadget pada Minggu (1/5/2022), ia memperkirakan kalau krisis bisa berlangsung lebih lama dari yang diprediksi sebelumnya.

Gelsinger meramal kalau krisis chip akan berlanjut hingga 2024. Alasannya karena produsen chip masih belum bisa memenuhi permintaan chip dari berbagai perusahaan teknologi dan otomotif.

Baca juga: Intel Bikin Chip Khusus Kripto, Performa Lebih Efisien untuk Mining

Hal ini yang mempersulit kedua perusahaan itu untuk mendapatkan alat manufaktur utama dan mencapai tujuan produksi.

“Itu adalah bagian dari alasan kami percaya bahwa kekurangan semikonduktor secara keseluruhan sekarang akan bergeser ke tahun 2024, dari perkiraan kami sebelumnya pada tahun 2023,” ujar Gelsinger.

“Kekurangan tersebut sekarang telah melanda beberapa dari jalur distribusi pabrik sehingga situasi akan lebih menantang,” lanjut Gelsinger.

Prediksi Gelsinger merujuk pada kondisi pasar di tahun 2021 lalu. Pengiriman MacBook dan iPad Apple menghadapi penundaan karena kekurangan komponen, dan pengiriman smartphone secara umum turun pada akhir tahun 2021 akibat krisis tersebut.

Selain itu industri game juga terdampak. Misalnya saja Sony yang dikabarkan memangkas produksi PlayStation 5 (PS5) dari yang awalnya 16 juta unit menjadi 15 juta unit.

Begitu pun dengan Nintendo Co. yang memangkas target penjualan setahun penuh untuk Nintendo Switch sebesar 1,5 juta unit, karena krisis.

Selain itu perusahaan pembuat mobil seperti GM dan Ford terpaksa membatasi dan bahkan menangguhkan produksi. Sedangkan menurut para ahli kekurangan chip global telah merugikan Amerika Serikat hingga USD 240 miliar atau Rp 3.486 triliun.

Baca juga: Sony Genjot Produksi PS4 untuk Tutupi Krisis Komponen PS5

Meski demikian, di tengah krisis yang terjadi Intel berencana tetap memperluas manufaktur chip di luar Asia. Perusahaan menghabiskan USD40 miliar atau Rp581 triliun untuk membangun 2 pabrik chip di Arizon dan 1 pabril di Ohio, Amerika Serikat.

Well, semoga saja prediksi Gelsinger soal krisis chip masih terjadi hingga 2024, tidak tepat dan semoga krisis berakhir ini di tahun 2022. [NM/IF]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI