ByteDance Digugat Gegara Pelanggaran Privasi di Aplikasi CapCut

Telset.id, JakartaByteDance, perusahaan induk di balik aplikasi TikTok menghadapi sebuah gugatan terbaru yang diakibatkan oleh aplikasi lain buatannya, CapCut diklaim melakukan pelanggaran privasi.

Gugatan yang diberikan kepada ByteDance ini mengklaim bahwa aplikasi penyunting video CapCut mengumumpulkan data biometrik para penggunannya, seperti pemindaian wajah secara non-konsensual.

Bagi yang belum tahu, CapCut merupakan aplikasi editing video yang terkenal mudah digunakan dan juga memiliki banyak pengguna di dunia, aplikasi ini memiliki lebih dari 200 juta pengguna aktif.

Sayangnya, aplikasi yang populer ini mengumumpulkan informasi pribadi sensitif para penggunanya tanpa adanya persetujuan dari pengguna, yang mana membuat hal ini menjadi ilegal.

Gugatan yang dihadapi ByteDance ini diajukan di Illinois Amerika Serikat, dan mengklaim bahwa CapCut telah melanggar Undang-Undang Informasi Biometrik negara bagian tersebut.

Pelanggaran privasi ini berasal dari pengumpulan data pengguna, seperti pemindaian wajah dan cetakan suara pengguna tanpa memberi tahu pengguna secara langsung dan meminta izin pengguna, lapor Gizmochina.

Selain data biometrik yang diambil, aplikasi editing video ini juga dilaporkan mengumpulkan informasi pribadi lainnya, yang terdiri dari lokasi pengguna, jenis kelamin, tanggal lahir, hingga mengambil akses ke gallery ponsel milik pengguna yang berisi foto dan video.

Fokus utamadari pengumpulan data secara ilegal ini kemungkinan berkaitan dengan iklan yang disesuaikan dengan pengguna. Gugatan tersebut juga menambahkan bahwa aplikasi ini mampi mendapatkan akses ke alamat MAC dan nomor seri kartu SIM milik pengguna.

Di sisi lain, kebijakan privasi yang dibuat oleh CapCut buatan ByteDance ini secara sengaja dirancang untuk mempersulit pengguna untuk mengetahuinya dengan mudah.

BACA JUGA:

Secara jelas, para pengguna CapCut tidak memberikan persetujuan atas kebijakan dengan cara yang benar. ByteDance juga menghadapi gugatan privasi data lainnya, karena aplikasi TikTok buatannya.

Bahkan, beberapa laporan dari gugatan tersebut mengklaim bahwa perusahaan asal China tersebut menyimpan data pengguna di Amerika, untuk membantu pemerintah China.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI