Telset.id, Jakarta – Grup hacker Lapsus$ yang menyerang sistem Microsoft ternyata dipimpin oleh remaja 16 tahun. Ia diketahui setelah jejaknya informasinya tertinggal saat melancarkan serangan siber ke Microsoft.
Para peneliti keamanan telah mengantongi informasi pribadi pemimpin grup hacker Lapsus$, termasuk alamat dan informasi tentang orang tuanya. Fortune melaporkan, pimpinan Lapsus$ merupakan remaja 16 tahun yang tinggal di depat Universitas Oxford, Inggris.
Peneliti tidak merilis identitas asli dari remaja tersebut dan hanya menyebut nama samaran yakni White dan breachbase. Alasannya karena pelaku serangan siber Microsoft masih di bawah umur dan kasus ini belum diproses secara hukum.
Baca juga: Hacker Intai Aplikasi Perbankan
Walaupun masih muda, peneliti mengakui kalau White sangat mahir dalam meretas. Di sisi lain, ibu dari White mengaku tidak mengetahui perbuatan jahat anaknya.
Dia hanya terganggu karena video dan foto rumahnya dipakai untuk menyelidiki keberadaan anaknya. Untuk itu sang ibu tidak mau menjelaskan apapun mengenai kasus anaknya dan menyerahkannya ke penegak hukum.
Lebih lanjut, White tidak bekerja sendiri. Ada anggota Lapsus$ lain yang terlibat dalam serangan siber ke Microsoft, yakni seorang remaja yang tinggal di Brasil.
Selain itu peneliti keamanan telah mengidentifikasi 7 akun unik yang terkait dengan kelompok peretasan. Hasil identifikasi 7 akun ini menunjukkan bahwa kemungkinan ada orang lain yang terlibat dalam operasi kelompok tersebut.
Grup Hacker Lapsus$ Serang Microsoft
Sebelumnya publik dikejutkan oleh klaim dari kelompok hacker Lapsus$ yang berhasil meretas sistem Microsoft. Mereka meretas Microsoft dari server Azure DevOps, untuk kemudian mencuri banyak source code milik perusahaan pimpinan Satya Nadella itu.
Lapsus$ mencuri file data sebesar 37GB yang berisi source code untuk lebih dari 250 proyek Microsoft.Kebocoran tersebut diduga berisi 90% dari source code untuk Bing Maps Microsoft dan 45% dari source code untuk Bing dan Cortana.
Baca juga: Microsoft Akui Jadi Korban Serangan Grup Lapsus$
Selang beberapa hari kemudian Microsoft memberikan tanggapan. Microsoft mengakui telah menjadi korban serangan siber oleh grup hacker berbahaya bernama Lapsus$.
Akan tetapi, perusahaan menegaskan tidak ada source code atau data pelanggan yang dicuri oleh kelompok hacker tersebut. (NM/MF)