Amerika vs Rusia, Siapa Kendalikan Masa Depan Internet Global?

Telset.id, Jakarta – Amerika Serikat (AS) dan Rusia adalah dua negara adidaya yang terus bersaing sebagai penguasa dunia. Menariknya, Amerika Serikat disebut-sebut telah berhasil mengalahkan Rusia sebagai penguasa di “dunia maya”.

Kontestasi kedua negara yang selalu berseteru terjadi di International Telecommunication Union (ITU), salah satu badan di PBB yang mengurusi Internet dan Teknologi Informasi.

Sebagai informasi, ITU atau Persatuan Telekomunikasi Internasional adalah badan khusus PBB yang bertanggung jawab atas banyak hal yang berkaitan dengan teknologi informasi dan komunikasi.

AS dilaporkan akhirnya berhasil mengalahkan Rusia dalam pemilihan pemimpin badan PBB yang mengendalikan dan bertanggung jawab untuk membentuk pengembangan internet global itu.

BACA JUGA:

Kontestasi di PBB itu dipandang sebagai simbol geopolitik di tengah ketegangan AS-Rusia yang lebih luas dan jawaban atas kekhawatiran meningkatnya sensor online oleh rezim otoriter.

Dalam pemilihan yang digelar pada Kamis (29/9) lalu, para anggota ITU telah sepakat untuk menunjuk Doreen Bogdan-Martin, kandidat yang didukung AS, sebagai sekretaris jenderal badan PBB tersebut.

Bogdan-Martin mengalahkan saingan utamanya Rashid Ismailov dengan memenangkan 139 suara dari total 172 suara. Ismailov hanya memenangkan 25 suara. Bogdan-Martin akan menjadi wanita pertama yang memimpin ITU.

Bogdan-Martin sendiri bukan wajah baru di ITU. Wanita yang lahir di New Jersey, AS ini telah berkarir selama 30 tahun di ITU.

“Saya terhormat terpilih sebagai Sekretaris Jenderal ITU. Saya berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh negara-negara anggota,” ujar Bogdan-Martin.

“Saya siap memimpin ITU, yang menginspirasi, berinovasi, sehingga semua orang memanfaatkan kekuatan digital untuk mengubah hidup,” lanjut Bogdan-Martin, seperti dilaporkan CNN.

Pejabat AS mengampanyekan Bogdan-Martin menjelang pemungutan suara, menggambarkannya sebagai sebuah titik balik untuk internet yang bebas dan terbuka.

Prinsip-prinsip tersebut semakin ditentang oleh Rusia dan China. Dua negara itu menekan warganya dalam hal kebebasan digital degan penerapan sensor internet.

Pekan lalu, Presiden Joe Biden mendesak negara-negara anggota PBB untuk mendukung Bogdan-Martin. Bogdan-Martin akan menjadikan internet semakin inklusif.

Pemilihan itu mencerminkan perpecahan ideologis yang lebih luas tentang masa depan internet. AS dan sekutunya mendukung sistem yang sangat saling berhubungan.

Kemenangan bagi Rusia, kata pakar kebijakan, kemungkinan akan berarti konsolidasi kekuasaan di bawah masing-masing pemerintah untuk menetapkan aturan ketat.

Pergeseran kekuatan potensial tersebut dipratinjau dalam pernyataan bersama Rusia dan China pada tahun lalu untuk menerapkan aturan segmen nasional internet.

BACA JUGA:

“Margin kemenangan Bogdan-Martin adalah tanda bahwa sedikit yang mendukung Rusia dan China untuk internet, kata Information Technology and Innovation Foundation.

Pada awal tahun ini, Negeri Paman Sam beserta 55 negara lain mengumumkan komitmen untuk membela hak asasi manusia digital dan arus bebas informasi online. [SN/HBS]

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI