Telset.id, Jakarta – Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) merilis survei mengenai perilaku pengguna internet terutama efek pandemi Covid-19. Hasilnya pengguna memilih Internet IndiHome dan First Media sebagai layanan internet rumahan favorit.
Melalui keterangan resmi yang diterima pada Selasa (10/11/2020) Indihome dan First Media menjadi operator internet tetap atau internet rumahan favorit pengguna internet di Indonesia.
{Baca juga: APJII Minta Kominfo Tangguhkan Tagihan BHP dan USO}
Internet IndiHome dan First Media menjadi layanan internet favorit mengalahkan Cyberindo Aditama (CBN) dan Biznet serta layanan internet lainnya.
Selain itu pengguna rata-rata menginginkan kecepatan internet sekitar 10 Mbps sampai 20 Mbps untuk menunjang kegiatan mereka sehari-hari. Sementara biaya pengeluaran internet rumah rata-rata Rp 300 ribu sampai Rp 400 ribu per bulan.
Sayangnya pelanggan yang berlangganan internet rumahan masih rendah yakni 14,5% dari total responden. Dari jumlah itu, 7% berlangganan internet via kabel dan 7,5% wireless.
{Baca juga: IndiHome Tak Bisa Akses Zoom, Begini Penjelasan Telkom}
Hasil survei APJII juga menjelaskan bahwa selama pandemi Covid-19 mayoritas pengguna mengakses internet lebih dari 8 jam dalam sehari. Mayoritas pengguna menggunakan internet untuk kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
“Tahun ini mayoritas konten media online yang diakses pengguna adalah konten pendidikan dan laman sekolah, karena kegiatan pembelajaran jarak jauh selama pandemi,” kata Jamal.
Sejatinya, ada lima alasan utama mereka mengakses internet, yakni media sosial, komunikasi pesan, game online, dan belanja online.
Produk fashion dan kecantikan, produk rumah tangga, dan produk elektronika adalah tiga produk yang banyak dibeli pengguna saat belanja online.
Untuk itu aplikasi marketplace favorit pengguna adalah Shopee, Lazada, Tokopedia, dan Bukalapak. Sedangkan aplikasi media sosial favorit pengguna adalah Facebook, Instagram, dan Twitter.
Mengenai Aplikasi percakapan, aplikasi WhatsApp paling banyak digunakan melebihi Line dan FB Messenger, termasuk untuk layanan video call pengguna.
Lebih lanjut, aplikasi Financial Technology (Fintech) mobile banking, dan internet banking adalah tiga layanan keuangan utama yang diakses pengguna internet Indonesia.
Soal perangkat untuk mengakses internet, smartphone adalah perangkat favorit pengguna internet di Indonesia dengan persentase mencapai 95,4%. Sementara dari laptop/tablet hanya 19,7% dan komputer PC 9,5%.
“Sebanyak 97,1% mengakses internet dengan membeli paket data dari operator seluler. Ini tantangan bagi kita semua untuk meningkatkan penetrasi fixed broadband ke depan. Untuk itu, APJII siap bekerja sama dengan para pihak terkait,” katanya.
Metode survei menggunakan teknik sampling seperti probability sampling, multistage random sampling, dan varian area random sampling. Jumlah sampel mencapai 7.000 responden dengan margin of error 1,27% dan level of confidence 95%.
{Baca juga: First Media Tambah Empat Channel TV 4K Stingray}
“Karena itu wawancara dengan bantuan kuesioner dilakukan di kuartal II, pada 2-25 Juni, sehingga hasil survei ini dapat menggambarkan pengguna internet di pertengahan 2020,” pungkas Jamal.
Sebanyak 7 ribu sampel berasal dari seluruh provinsi di Indonesia, dengan 49% berjenis laki-laki dan 51% perempuan. Tingkat pendidikan responden mulai SMP/sederajat dan memiliki pengeluaran kurang dari Rp 1,8 juta per bulan.
Survei APJII: Total Pengguna Internet Indonesia Tembus 196 Juta
APJII merilis survei penetrasi pengguna internet di Indonesia. Menurut Sekretaris Jenderal APJII, Henri Kasyfi Soemartono, saat ini jumlah pengguna internet di Indonesia diperkirakan mencapai lebih dari 196 juta.
Dalam konferensi pers yang diadakan secara virtual, Senin (9/11/2020), survei APJII menunjukkan adanya peningkatan jumlah pengguna internet di Tanah Air.
Disampaikan Henri, total pemakai internet dari 2019 hingga Q2-2020 mencapai 196,7 juta dengan penetrasi 73,3% dari total populasi Indonesia sekitar 266,9 juta.
{Baca juga: Survei APJII: Total Pengguna Internet Indonesia Tembus 196 Juta}
Jumlah itu meningkat signifikan dibandingkan hasil survei pada tahun 2018 yang mencapai 171,1 juta dengan penetrasi 64,8%.
“Pengguna internet Indonesia diperkirakan 196 juta, naik dari 171 juta di tahun 2018. Pertumbuhannya 8,9% atau sekitar 25 juta pengguna,” jelasnya. [NM/HBS]