Telset.id, Jakarta -Laporan keamanan terbaru menunjukkan bahwa serangan akun komputasi awan meningkat tiga kali lipat secara global saat lebih banyak organisasi memindahkan data mereka ke jaringan awan
Baru ini Microsoft Asia Pasifik merilis temuan regional dari Laporan Security Intelligence (SIR), Volume 22, yang menemukan bahwa negara berkembang seperti Banglades, Kamboja, Indonesia, Myanmar dan Vietnam termasuk diantara lima besar negara di Asia Pasifik yang paling terekspos oleh program berbahaya.
Associate General Counsel, Microsoft Asia Pasifik, Jepang & Australia, Antony Cook mengatakan, bagaimanapun, kita tidak akan selamanya tetap aman dan dapat mencapai kapasitas secara penuh pada dunia yang selalu terhubung ini, tanpa memahami ancaman keamanan siber dan menambah pemahaman mengenai perkembangan cybercrime.”
Baca Juga: Cara Menghilangkan Malware di HP Android
Dalam lingkup Asia Pasifik, laporan ini menemukan bahwa sekitar satu dari empat komputer di Bangladesh, Kamboja dan Indonesia yang menjalankan produk keamanan real-time Microsoft di negara-negara ini melaporkan adanya serangan malware antara Januari sampai Maret 2017.
Bangladesh, Kamboja, Indonesia, Myanmar, Vietnam, Nepal dan Thailand masing-masing melaporkan adanya serangan malware dengan rata-rata tingkat lebih dari 20% pada kuartal pertama 2017. Angka ini lebih tinggi dua kali lipat dibandingkan rata-rata global sebesar 9%.
Di sisi lain, negara-negara di Asia Pasifik dengan level kematangan teknologi informasi yang lebih tinggi, yakni Selandia Baru dan Singapura, memiliki performa yang lebih baik dibandingkan rata-rata global.
Baca Juga: 7 Serangan Malware Paling Merusak
Berikut Negara di Asia Pasifik yang Paling Rentan Terhadap Serangan Malware
1. Bangladesh
2. Kamboja 3. Indonesia 4. Myanmar 5. Vietnam |
6. Nepal
7. Thailand 8. Filipina 9. Sri Lanka 10. Malaysia |
11. Korea
12. Singapura 13. Selandia Baru |
Naiknya Angka Serangan Ransomware Disebabakan hadirnya Ransomware, Yakni Wannacrypt dan petya yang memanfaatkan kerentanan pada sistem operasi Windows usang di seluruh dunia dan menonaktifkan ribuan perangkat dengan membatasi akses data secara tidak sah melalui enkripsi. Hal ini tidak hanya mengganggu kehidupan sehari-hari individu tapi juga melumpuhkan banyak operasional perusahaan. (MS)