Telset.id, Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menjelaskan bahwa ada 3 tantangan startup di Indonesia. Ketiganya disingkat menjadi 3M yakni Man, Mentor dan Money.
Menurut Deputi Akses Permodalan Kemenparekraf, Fadjar Hutomo tantangan pertama adalah Man atau Sumber Daya Manusia (SDM). Fadjar menilai jika Indonesia memerlukan manusia-manusia yang memiliki kompetensi untuk mengembangkan ekosistem ekonomi digital di Indonesia.
{Baca juga: Soal Pertumbuhan Startup, Menkominfo : Indonesia Nomor 5 di Dunia}
“SDM kita terbatas, orang kalo sumber dayanya terbatas, ya harusnya milih dong,” kata Fadjar di Jakarta, Kamis (23/01/2020).
Kedua adalah Mentor.Maksud dari mentor adalah Fadjar ingin para pemain startup yang baru berkembang dipandu oleh mentor agar bisnis mereka bisa berkembang. Para mentor bisa berasal dari pelaku startup yang berhasil mengembangkan bisnisnya seperti Gojek, Tokopedia atau Bukalapak.
“Kita memerlukan mentor-mentor yang akan mementori talenta-talenta kita yang memiliki potensi luar biasa,” ujar Fadjar.
Menurut Fadjar para mentor tidak hanya menceritakan kesuksesan mereka saja. Pria lulusan Institut Teknologi Sepuluh November mentor menilai agar mentor harus menceritakan cerita-cerita mereka saat gagal membangun bisnis sebagai pelajaran untuk para pemain startup lainnya.
“Mentor ini bukan bercerita success factor. Selain success factor perlu disampaikan fail factor. Startup bicara kegagalan dan bagaimana mereka bangkit untuk meraih kesuksesan,” tutur Fadjar.
Tantangan ketiga adalah Money atau uang. Sampai saat ini banyak startup yang sulit mencari pendanaan. Berdasarkan data yang dijabarkan Fadjar hampir 92% pembiayaan startup berasal dari kantong pribadi, 24,4% dari pinjaman Bank dan 0,66% dari Venture. Artinya hanya sedikit startup yang mendapatkan dana dari investor.
“Ekosistem butuh pendanaan yang tepat. Tapi hanya sedikit yang berasal dari pinjaman bank dan venture capital,” tambah Fadjar.
{Baca juga: Kominfo: Netflix Bingung Cara Bayar Pajak di Indonesia}
Terakhir Fadjar mengatakan bahwa pemerintah akan melakukan rapat antar kementerian seperti Kemenparekraf, Kominfo dan Kemenlu untuk melakukan sinkronisasi program pengembangan ekosistem digital di Indonesia.
“Kita akan menyamakan langkah supaya tidak saling tumpang tindih. Agar programnya impact full,” tutup Fadjar. [NM/HBS]