Indonet Perkuat Jaringan Fiber Optik untuk Akselerasi Ekosistem Digital Indonesia

REKOMENDASI

ARTIKEL TERKAIT

Telset.id – Bayangkan sebuah kota digital di mana data mengalir deras seperti sungai tanpa hambatan, menghubungkan pusat-pusat bisnis, industri, dan pemerintahan dengan kecepatan tinggi. Inilah visi yang sedang diwujudkan Indonet melalui investasi besar-besaran pada infrastruktur fiber optik mereka. Dalam beberapa bulan terakhir, perusahaan dengan pengalaman tiga dekade ini telah melipatgandakan kapasitas jaringan mereka – sebuah langkah strategis untuk menjawab lonjakan permintaan konektivitas di era transformasi digital.

Indonesia saat ini berada pada fase kritis. Dengan lebih dari 200 juta pengguna internet dan pertumbuhan bisnis digital yang eksplosif, kebutuhan akan jaringan berkapasitas tinggi menjadi tidak terelakkan. Indonet merespons ini bukan sekadar dengan tambahan kabel, melainkan melalui revolusi infrastruktur yang mencakup peningkatan teknologi DWDM (Dense Wavelength Division Multiplexing) mutakhir. Teknologi ini memungkinkan kecepatan backbone mencapai 800G per channel – cukup untuk mengalirkan seluruh konten perpustakaan digital dalam hitungan detik.

Jaringan Bawah Tanah: Solusi Cerdas untuk Konektivitas Masa Depan

Yang membedakan inisiatif terbaru Indonet adalah pendekatan holistik mereka. Tidak hanya menambah kapasitas, mereka membangun jaringan fiber optik bawah tanah yang menghubungkan pusat data strategis di Jakarta, Tangerang, Bekasi, dan Bogor. Metode ini bukan tanpa alasan. Selain mengurangi risiko kerusakan fisik seperti yang sering terjadi pada kabel udara, solusi ini menjamin uptime 99,99% – angka yang membuat para CIO perusahaan besar bisa tidur nyenyak.

Agus Ariyanto, SEVP Operation Indonet, mengungkapkan bahwa total fiber core yang telah terpasang melampaui akumulasi pembangunan sepuluh tahun terakhir. “Ini bukan sekadar ekspansi, tapi lompatan kuantum,” tegasnya. Peningkatan ini terutama difokuskan pada produk Cross Link™ mereka yang kini mendukung port pelanggan hingga 400G, memenuhi kebutuhan enterprise akan bandwidth besar untuk aplikasi seperti cloud computing, big data analytics, dan IoT industri.

Dampak Strategis bagi Ekosistem Digital

Investasi Indonet ini bukan sekadar urusan teknis. Yudie Haryanto, SEVP Sales & Marketing, menekankan bahwa infrastruktur digital adalah tulang punggung ekonomi baru. “Setiap peningkatan bandwidth 1Gbps di kawasan industri berpotensi menciptakan 80-100 lapangan kerja digital baru,” paparnya. Fakta ini semakin relevan melihat geliat kawasan industri yang mulai mengadopsi solusi fiber optik terjangkau untuk operasional mereka.

Keamanan fisik jaringan juga menjadi perhatian utama. Seperti yang pernah terjadi pada kasus pemotongan kabel optik di DKI Jakarta, Indonet belajar bahwa infrastruktur bawah tanah dan sistem monitoring canggih seperti yang diterapkan Triasmitra menjadi kunci ketahanan jaringan.

Fase berikutnya akan melihat Indonet memperluas cakupan ke lebih banyak lokasi strategis, menciptakan jaringan digital yang benar-benar merata. Dengan langkah ini, mereka tidak hanya membangun kabel, tetapi menyulam masa depan ekonomi digital Indonesia yang lebih inklusif dan berdaya saing global.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKINI

HARGA DAN SPESIFIKASI