Mendung, Senja, dan Backlight
Foto matahari terbit dan terbenam salah satu foto favorit banyak orang. Hampir semua orang terpesona dengan rona gradasi warna kuning hingga merahnya. Apalagi saat kita pergi ke pantai seperti di Bali.
Courtyard Marriott di Bali memiliki private beach sendiri, hanya sayangnya pantai pribadi ini tidak berada di belakang hotel, harus naik kendaraan yang disediakan atau berjalan kaki beberapa menit.
Setidaknya sempat menikmati senja di Uluwatu, ketika matahari mulai terbenam, dan tari kecak yang terkenal pun dimulai.
Tari kecak juga sekarang sudah ber-transformasi, dengan adanya punakawan dan banyaknya interaksi mereka dengan penonton, sehingga tarian satu jam ini dengan irama yang berulang terasa menarik.
Hanoman menjadi tokoh sentral di tari kecak, yang membantu membebaskan putri Shinta dari Rahwana. Di tengah era kemajuan teknologi ini, dalam tari kecak, Hanoman bisa berbaur dengan pengunjung dan mengajak selfie bareng.
Sebenarnya foto ini memakai fitur yang bukan peruntukkannya, yaitu fitur untuk food photography, dimana warna akan diolah lebih “jreng” dan bisa ditentukan bagian mana yang lebih fokus dan sisanya dibuat lebih blur.
Mendung! Ya, bagaimana lagi, satu yang tidak bisa kita atur saat bepergian adalah cuaca. Foto-foto di luar gedung memang lebih cantik saat langit biru. Lagipula foto ini diambil hampir jam 7 malam dari lantai 70 Swissotel The Stamford, foto diambil dari balik kaca tentu saja. (Mungkin selain drone, hanya tukang bersih kaca gedung tinggi yang bisa mengambil foto-foto dari ketinggian tanpa terhalang)
Dari ketinggian ini kita bisa melihat sekaligus Marina Bay Sands dan Esplanade-Theatres on The Bay, yang dari atas sini tidak lagi tampak seperti durian.
Nah, ini jika gambar di atas kita bikin lebih lengkap sampai ke laut lepas.
Tentu banyak orang mau difoto dengan latar belakang seperti ini, mungkin terlihat lebih tidak pasaran dibanding foto di atas ayunan di Maribaya saat dipamerkan di Instagram.
Lantai 70 ini sebuah resto fine dining, Equinox, yang kabarnya punya Michelin Star, tetapi restonya benar-benar hampir gelap suasananya. Hasilnya kalau kita foto di depan jendela ini akan sangat-sangat backlight, dan kebanyakan kamera smartphone akan menampilkan foto siluet. Karena tidak terbantu cahaya dari resto, untuk foto ini, walau sudah support HDR, saya perlu minta bantuan snapseed untuk sedikit menerangkan bagian wajah.
Walau di foto keesokan harinya pukul 12 siang, mendung masih saja betah, ini jembatan gantung menuju Marina Bay Sands. Ternyata kalau trotoar pejalan kaki bagus, aman dan mudah di akses, kita rela juga menikmati jalan-jalan lebih jauh. Seharusnya orang Singapura sehat-sehat nih dibanding orang Jakarta, karena banyak jalan, termasuk saat ke stasiun MRT.
Kalau foto ini langitnya biru, pasti jauh lebih menarik, cuma foto ini memperlihatkan, untuk foto arsitektur Galaxy S8 ini sangat ok, coba saja lihat gambar di bawah.
Ini crop 100% gedung Marina Bay Sands dari gambar di atas, dan sekarang kita bisa melihat sharpness dari Galaxy S8 membantu menampilkan detail, baik dari bagian kaca facade, dan bagian bawah lantai paling atas yang ternyata tersusun dari banyak segitiga.