Trip Bareng Samsung Galaxy S8

Shade Area

Ada kalanya kita mengambil foto tetapi dalam area yang berbeda penerangan, dibawah sinar matahari, tetapi sebagian objek tertutup bayang-bayang dari atap, gedung, atau pepohonan. Mata kita bisa melihat semua objek dengan baik, tetapi tidak demikian dengan “mata” kamera smartphone. Seringkali bagian dibawah bayang-bayang menjadi terlalu gelap, atau bagian yang terkena matahari langsung menjadi terlalu terang.

Fitur auto HDR (High Dynamic Range) pada Galaxy S8, langsung memproses perbedaan kontras secara instan yang dilakukan di dalam SoC (System on Chip) prosesor, sehingga hasilnya langsung bisa ditampilkan di layar smartphone, seperti apa foto yang akan kita dapat sebelum menekan shutter.

Banyak smartphone masih menggunakan fitur foto HDR dengan cara lama, selain membutuhkan waktu karena menggabungkan dua foto yang berbeda kontras, cara lama ini seringkali membuat foto terlihat artificial, tidak natural.

Foto ini diambil dari balkon business center Courtyard Marriott hotel Nusa Dua, Bali. Pohon-pohon dan gedung hotel yang tinggi menciptakan shade kontras dengan matahari yang menerangi kolam renang, yang membuat kamera smartphone akan sulit menangkap detail dan warna dari batang-batang dan dedaunan pohon.

HDR yang bisa dinyalakan terus atau di set auto pada Galaxy S8 untuk menyerahkan algoritma-nya kepada sensor kamera smartphone, membuat foto ini bisa tampil natural dengan warna kolam tetap biru menarik, hijau daun dengan berbagai gradasi, dan batang pohon yang tetap terlihat coklat dan tertangkap detailnya tanpa menjadi siluet. Orang-orang di bawah yang sedang bersantap juga tertangkap dengan baik, juga detail lantai dan batu di pinggiran kolam.

Foto ini lebih menggambarkan dengan jelas arah sinar datang, sementara sinar matahari sudah menerangi kolam, tetapi pada bagian teras tempat makan ini masih tertutup bayangan.

Di Dalam Ruangan

Sebenarnya kemungkinan besar, foto-foto yang kita ambil setiap hari kebanyakan berada di dalam ruangan. Foto di luar ruangan biasanya hanya saat kita pergi berlibur, atau untuk mereka yang bekerja di bidang properti.

Ruangan ini penerangannya bervariasi, ada yang sangat cukup, ada yang kurang, bahkan ala kadarnya. Jadi ada saatnya foto di dalam ruangan cukup menantang.

Lobi hotel Fairmont Singapore ini menarik, karena hiasan bola-bola di langit-langitnya. Penerangan di lobi hotel biasanya cukup, tidak terlalu terang dan memiliki ambien cahaya kekuningan, karena warna kekuningan ini membantu mood untuk lebih rileks. Kebanyakan lampu di lobi hotel berupa lampu indirect atau spot, hanya menerangi bagian-bagian aksen tertentu.

Mint Museum of Toys di Seah St ini memamerkan banyak koleksi mainan, dari mainan vintage hingga mainan jaman sekarang, yang kebanyakan berupa figurin. Jangan membayangkan sekelas museum negara yang besar, letaknya hanya menyempil berupa ruko memanjang ke dalam.

Seringkali posisi seperti ini dengan facade menghadap jalan yang penuh sinar matahari akan membuat foto “lorong” menjadi agak gelap ke dalam, tetapi Galaxy S8 bisa menangkapnya dengan baik, termasuk tulisan di dinding sebelah kiri yang dihasilkan projector.

Ini cafe yang menjadi bagian dari lobi hotel Marriott, uniknya satu sisi bertahan dengan pencahayaan buatan untuk memberikan ambien hangat, satu sisi lagi jendela-jendela besar menghadap ke kolam renang dipenuhi cahaya.

Ini ruang keluarga rekaan untuk demo next Samsung Frame, televisi yang bingkainya sudah seperti lukisan dan bisa diganti-ganti. Ketika sedang tidak menonton, televisi ini bisa untuk menampilkan lukisan-lukisan maestro dunia yang sudah tersedia di dalamnya, atau foto-foto keluarga. Ketika sedang menampilkan foto dan lukisan, sekilas sulit dibedakan dengan figura asli.

Kalau jalan-jalan ke mall, biasanya kita juga sering mengambil foto, apalagi mall-nya menarik dan unik. The Shoppes, Marina Bay Sands Singapura merupakan yang unik dari sisi arsitektur karena banyak menggunakan pencahayaan alami dari bukaan di atap dan jendela-jendela besar menghadap teluk.

Selalu menarik mencoba menangkap gambar dari kamera smartphone pada mall dengan dua pencahayaan, alami dan artificial, karena intensitas cahaya yang berbeda, dan melihat apakah kamera smartphone tetap sanggup menangkap ambience seperti aslinya, atau AWB kamera akan terkecoh.

Kamera smartphone akan mudah terkecoh dalam posisi foto seperti ini, apakah memilih pemandangan di luar jendela yang terang terlihat baik tetapi ruangan di dalam menjadi lebih gelap, atau sebaliknya, pemandangan di luar menjadi over exposure. Itulah pentingnya kita memiliki menu foto HDR yang cepat dan mudah diakses, atau bisa standby setiap saat.

Area ice skating ini difoto sambil bergerak saat turun dari eskalator lantai atas. Mungkin banyak yang tidak tahu, kebanyakan kita akan mem-foto ke arah Marina Bay Sands, sedangkan di lantai atas mall ini, ada ruang terbuka lengkap dengan tempat duduk susun ke arah sebaliknya, untuk melihat ke arah teluk dan Merlion, memandang Singapura dari sisi lain.

Itulah kenapa kamera smartphone kita sebaiknya bisa cepat di akses, cepat fokus dan cepat shutter-nya, karena toko-toko di mall melarang untuk foto-foto. Foto ini diambil dari luar, dari depan kaca etalase, saat rekan di dalam memberi kode minta difoto ganteng di sebelah mobil F1.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI