Modem
Banyak pengguna smartphone saat ini hanya melihat prosesor atau SoC berdasarkan kecepatan komputasinya. Seringkali kita lupa bahwa hal yang sama penting yang ada di dalam SoC adalah koneksi data atau internet. Tanpa koneksi data, smartphone kita menjadi lumpuh, dan tidak terlalu berguna. Suka tidak suka, saat ini memang smartphone dirancang untuk senantiasa memanfaatkan koneksi data atau internet.
Selama ini banyak dari kita merasa bahwa asal bisa terhubung dengan 4G LTE, maka berarti koneksi data kita sudah cepat, sudah merasa cukup untuk streaming Youtube tanpa buffering.
Sebenarnya pertarungan besar antara pembuat chipset atau SoC bukan hanya terjadi di area komputasi data siapa yang lebih cepat, tetapi juga meliputi siapa yang bisa membawa kecepatan internet paling tinggi. Ini menjadi sangat penting, karena smartphone kencang tanpa data yang cepat juga akan terasa lambat.
Berbeda dengan kecepatan prosesor melakukan komputasi yang tidak terlalu “jomplang” antara brand pembuat chipset, kecepatan koneksi akan terasa di sini. Sebagai perbandingan, Qualcomm Snapdragon 835 sekarang ini memiliki modem dengan Gigabit class, LTE cat 16, mencapai kecepatan maksimal 1.000 Mbps. Sementara SoC Mediatek tercepat saat ini Helio X25 masih di LTE cat 6, dengan maksimum kecepatan 300 Mbps.
Memang jika mengacu pada kesiapan koneksi internet dari operator di negara kita, kemampuan modem smartphone yang cepat seperti terasa sia-sia. Tetapi bagaimanapun ketika informasi data menjadi tulang punggung kemajuan segala bidang, maka mau tidak mau setiap negara akan berusaha untuk bisa menyediakan koneksi internet yang semakin cepat.
Semua benchmark kecepatan koneksi senantiasa mengikuti yang tercepat sebagai acuan. Kecepatan Gigabit LTE ini beberapa waktu lalu baru bisa dicapai dengan koneksi fiber optic, tetapi dalam selang waktu yang tidak lama, kecepatan ini bisa didapat secara wireless.
Kecepatan koneksi tinggi dipadukan dengan smartphone sebagai perangkat yang “bergerak” akan sangat bermanfaat untuk kebutuhan manusia modern. Akses data di cloud akan terasa seperti layaknya menggunakan internal storage, streaming data besar dalam kecepatan tinggi untuk 4K VR, AR, machine learning, IoT dan akan tercukupi.
Yang dilakukan modem pada SoC meliputi koneksi untuk LTE dan WiFi. Ada beberapa teknologi baru yang diusung untuk mencapai kelas kecepatan tinggi, mari kita lihat beberapa diantaranya:
1. 4 CA-Carrier Aggregation downlink
Misalkan operator yang kita gunakan memiliki 4 buah frekuensi untuk 4G, di 900, 1800, 2300, dan 2600. Dengan koneksi modem 4G biasa, smartphone hanya menerima satu saluran dari salah satu frekuensi tersebut, misal frekuensi 1.800 saja. Dengan mendukung 4 CA, smartphone bisa secara simultan menerima koneksi dari 4 saluran dari masing-masing frekuensi yang didukung, sehingga secara teori kecepatan transfer data download menjadi 4 kali lebih cepat. Sama seperti kita mengisi bak air dengan 4 buah keran, bak akan segera lebih cepat penuh.
2. MIMO (Multiple Input Multiple Output)
Smartphone menggunakan multiple antena, untuk dalam waktu bersamaan setiap antena secara simultan menerima dan mengirimkan data.
3. MU-MIMO (Multple User – Multiple Input Multiple Output)
Teknologi ini berlaku untuk router WiFi. Selama ini WiFi yang banyak kita gunakan, walau bisa digunakan secara bersamaan oleh beberapa perangkat, kebanyakan adalah single user WiFi. Single User WiFi ini secara bergantian mengirimkan data ke masing-masing perangkat, hanya saja karena prosesnya cepat, maka kita merasa koneksi data ini bersamaan. Tetapi semakin banyak perangkat terknoneksi semakin mudah bandwith habis, dan semakin menurun koneksi data kita rasakan.
Router yang baru sudah mendukung Multi User, data dikirimkan secara bersamaan ke setiap perangkat, bukan bergantian, sehingga hasil akhirnya adalah koneksi yang lebih stabil dan lebih cepat.