Ilmuwan Prediksi Waktu Kiamat Alam Semesta, Kapan?

Telset.id, Jakarta – Seorang ilmuwan telah menghitung kapan dan seperti apa ketika kiamat alam semesta terjadi. Penelitian itu diterbitkan dalam jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society.

Penelitian mencatat bahwa dalam beberapa triliun tahun mendatang, ketika kiamat alam semesta terjadi, bintang-bintang akan terus meledak. Bukan dengan ledakan raksasa, melainkan sangat-sangat lambat.

“Alam semesta akan menjadi tempat yang menyedihkan, sepi, dan dingin,” beber penulis utama studi tersebut, fisikawan teoretis Matt Caplan, dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir New York Post.

Dikutip Telset.id, Sabtu (22/08/2020), peristiwa tersebut dikenal sebagai ‘kematian panas’. Caplan mengutarakan bahwa alam semesta sebagian besar akan menjadi lubang hitam dan bintang yang terbakar.

{Baca jgua: Duh! Profesor Matematika Ini Prediksi Kiamat Tahun 2100}

Caplan melihat potensi ledakan bintang dan menemukan bahwa katai putih akan meledak dalam supernova pada masa depan. Saat menjadi lebih padat, bintang-bintang tersebut akan menjadi “katai hitam”.

 “Bintang yang kurang dari 10 kali massa Matahari tidak memiliki gravitasi atau massa jenis untuk menghasilkan besi di intinya seperti bintang masif. Mereka tidak dapat meledak dalam supernova,” jelas Caplan.

“Saat mendingin selama beberapa triliun tahun ke depan, katai putih akan menjadi lebih redup dan akhirnya membeku serta menjadi bintang ‘katai hitam’ yang tidak lagi bersinar,” demikian tambah Caplan.

Sebelum penelitian Caplan tentang kiamat alam semesta, ada penelitian lain yang menyinggung soal kiamat juga. Menurut pernyataan dari University of California-Santa Barbara, asteroid raksasa yang menghantam Bumi hampir 13.000 tahun lalu dan mengakhiri era Pleistosen sepertinya memusnahkan peradaban kuno di wilayah yang sekarang disebut Suriah.

Penelitian mencatat bahwa para ahli menemukan sisa-sisa kaca yang dibuat dari peradaban kuno selama peristiwa berdampak tinggi, serta mineral seperti kromium, besi, nikel dan lainnya.

“Untuk membantu dengan perspektif, suhu tinggi seperti itu akan benar-benar melelehkan mobil dalam waktu kurang dari satu menit,” kata penulis penelitian profesor geologi James Kennett.

{Baca juga: Kiamat Asteroid Raksasa Musnahkan Peradaban Kuno}

Penemuan tersebut dilakukan di sebuah situs dari peradaban kuno yang dikenal sebagai Abu Hureyra, yang ditinggalkan sekitar 5.000 tahun lalu. Pleistosen dimulai 2,6 juta tahun lalu dan berakhir 11.700 tahun lalu.

Hasil penelitian menyebut, kaca itu diyakini telah terbentuk dari peleburan dan penguapan biomassa regional yang hampir seketika, tanah dan endapan dataran banjir, diikuti oleh pendinginan sesaat.

Kennett menambahkan, bahan yang ditemukan sangat langka di bawah suhu normal, tetapi biasa terjadi saat ada benturan. “Kemungkinan besar itu adalah komet yang terfragmentasi,” kata peneliti. (SN/MF)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI