Jakarta – Misteri iPhone dengan harga ekonomis akhirnya “terpecahkan” dengan meluncurnya iPhone 5C. Misteri huruf C di belakang nama iPhone baru ini ternyata bermakna “Costly” (mahal), bukan “Cheap” (murah).
Apple telah mengumumkan bahwa iPhone 5C bisa dipesan mulai 13 September 2013. Dan jika merujuk pada harga yang dikeluarkan Apple Store Singapura, iPhone 5C akan dibanderol seharga SGD 849 (Rp 7,5 juta) untuk versi 16 GB, dan SGD 988 (Rp 8,7 juta) untuk versi 32 GB .
Bila melihat fakta di atas, iPhone 5C memang tidak dijual dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan iPhone 5. Namun harga yang dipatok untuk iPhone 5C tetap tidak bisa dikategorikan sebagai smartphone murah. Harga yang jauh dari ekspektasi ini mendapat tanggapan dari sejumlah pihak.
Salah satu microblog China memberi komentar bahwa huruf C dalam iPhone 5C bukan bermakna “cheap”, melainkan “costly” alias mahal. Harga iPhone 5C memang tidak sesuai dengan yang diharapkan, karena “versi murah” menurut Apple, ternyata masih tergolong mahal.
“Dengan produk ini (iPhone 5C), Apple tidak akan bermain di pasar kelas bawah, hal ini tentu saja mengecewakan investor,” kata Shannon Cross dari lembaga riset Cross Research kepada Reuters, Rabu (11/9).
Sebelumnya Apple diperkirakan akan menggunakan iPhone murah untuk menggoyang dominasi ponsel Android kelas menengah. Namun ternyata, Apple tetap menjaga harga iPhone 5C dalam kategori high end.
Dengan harga sekitar Rp 7,5 juta, iPhone 5C tentu saja akan masuk kategori high-end dan akan bertarung dengan beberapa smartphone flagship dari vendor Android, seperti Sony Xperia Z , Samsung Galaxy S4, dan HTC One.
Pasar tentu saja boleh kecewa, karena harga murah yang dijanjikan Apple tidak terbukti. Mungkin saja di tahun mendatang akan datang iPhone yang benar-benar murah. Kita tunggu saja.[LKH/HBS]