Telset.id, Jakarta – Huawei dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sepakat bekerja sama terkait pelatihan siswa SMK Indonesia di bidang TIK. Kerjasama Huawei dan Kemendikbud bertujuan untuk mempersiapkan tenaga kerja terampil di bidang teknologi informasi.
Menurut Vice President Public Affairs and Communications Huawei Indonesia, Ken Qijan, saat ini terjadi kesenjangan antara pertumbuhan industri TIK dengan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) terutama lulusan sekolah menengah.
“Sebagai pelaku industri kami masih melihat adanya kesenjangan pada ketersediaan jumlah SDM di bidang TIK,” kata Ken di Jakarta, Jumat (01/11/2019).
{Baca juga: Kocak! Biar Gak ‘Nyontek’, Siswa Sekolah Ini Ditutup Kardus}
Dalam kesepakatan antara Huawei dan Kemendikbud, perusahaan asal China itu akan menggelar program pelatihan vokasional di bidang TIK selama setahun di beberapa tempat. Para siswa akan dilatih di BBPLK Bekasi, SMK Telkom Bandung, SMKN 7 Jakarta dan SMK LP Ma’arif Jakarta.
Selain pelatihan, Huawei juga menggelar program alih pengetahuan TIK, program beasiswa, magang, pelatihan bagi pelajar dan komunitas. Sebelum dilakukan MoU, Huawei sebenarnya telah melatih lebih dari 700 siswa SMK untuk mendalami teknologi microwave dan wireless.
“Kami berharap program pelatihan vokasional ini mampu membantu meningkatkan jumlah lulusan SMK yang siap kerja,” tutur Ken.
{Baca juga: Huawei Kirim 10 Mahasiswa Indonesia untuk Belajar Teknologi di China}
Kerjasama ini disambut positif oleh Kemendikbud. Sekretaris Jenderal Kemendibud D,idik Suhardi berharap agar pelatihan ini bisa terus dilakukan dan juga diselenggarakan bagi para guru, supaya sama-sama bisa meningkatkan kemampuannya di bidang TIK.
“Gurunya juga harus dilatih sehinggga muridnya dilatih gurunya dilatih, ketika proses belajar mengajar, baik itu di kelas maupun di industri memang bisa saling sinergi. Jangan sampai muridnya sudah lebih pinter, tapi gurunya juga tidak pinter Nah, makanya juga perlu dilatih,” tutup Didik. (NM/FHP)