Telset.id, Jakarta – Tokopedia memperkenalkan inovasi baru di platfome mereka dengan meluncurkan layanan pembelian paket umroh bernama Tokopedia Umroh. Layanan ini memberikan kemudahan umat muslim untuk memilih paket umroh yang diinginkan.
Menurut Head of Tokopedia Salam, Garri Juanda bahwa Tokopedia Umroh masuk dalam ekosistem Tokopedia Salam. Layanan ini muncul berkat kerjasama dengan 20 agen umroh resmi.
{Baca juga: Tokopedia ByMe, Fitur Rekomendasi Produk Favorit Influencer}
Lewat layanan ini, umat muslim dapat lebih mudah beribadah umroh ke Tanah Suci karena dapat memilih paket umroh lewat Tokopedia.
“Layanan ini hadir untuk mempermudah persiapan pengalaman beribadah dan kami telah bekerja sama dengan puluhan agen resmi terkurasi dengan standar layanan terbaik,” ujar Garri di Jakarta, Rabu (27/11/2019).
Garri menjamin bahwa paket ini ditawarkan aman dari praktik penipuan. Pasalnya, Tokopedia hanya akan bekerja sama dengan biro perjalanan yang memiliki surat izin resmi, bahkan lewat layanan ini, pengguna dapat mencicil biaya perjalanan umroh tanpa riba.
“Masyarakat semakin dipermudah dalam melakukan pembayaran cicilan tanpa riba untuk Paket Umroh di Tokopedia. Hanya dengan membayar uang muka terlebih dahulu, untuk kemudian melakukan pelunasan sebelum keberangkatan ke tanah suci,” tambah Garri.
Selain peluncuran layanan paket umroh, perusahaan e-commerce ini juga mengumumkan kampanye berdonasi melalui Tokopedia Salam. Kampanye ini bersifat berkelanjutan dan bekerja sama dengan NU Care-LAZISNU, Rumah Yatim, Dompet Dhuafa dan Baznas.
“Lewat Tokopedia Salam pengguna dapat bersedekah, berkurban hingga berzakat dengan mudah,” ujar Garri.
{Baca juga: Transaksi Tokopedia di Ramadan Ekstra 2019 Capai Rp 18,5 Triliun}
Selain itu, masyarakat dapat memilih lembaga mana yang menjadi tempat mereka untuk menyalurkan donasi. Garri pun berharap agar layanan ini dapat memberikan kebutuhan kepada umat Islam dan membantu pemerataan ekonomi syariah di Indonesia.
“Para penjual dan agen umroh resmi dapat berevolusi menjadi perusahaan teknologi, memiliki akses pasar yang lebih luas sesuai dengan misi pemerataan ekonomi syariah di Indonesia secara digital,” tutup Garri. [NM/HBS]
