Telset.id,Jakarta – Facebook mengaku telah menyesal dan meminta maaf kepada para pengguna, khususnya dari Indonesia karena kemunculan balon dan confetti di postingan tentang gempa di Lombok. Pihak Facebook mengatakan, hal itu disebabkan kesalahan alogaritma.
Seperti diketahui, pasca terjadinya gempa di Lombok, pada Minggu (5/8/2018) lalu, linimasa Facebook dibanjiri ucapan bela sungkawa.
Para netizen banyak memposting ucapan bela sungkawa atas terjadinya bencana gempa yang menewaskan sedikitnya 142 jiwa dan mencederai lebih dari 200 orang.
Namun, sejumlah netizen pengguna Facebook terkejut karena menemukan komentar tertentu yang menyebabkan munculnya animasi perayaan Facebook membanjiri layar mereka, termasuk balon dan confetti.
Baca juga: Facebook Luncurkan Perpustakaan Literasi Digital
Belakangan, diketahui bahwa kesalahan itu disebabkan postingan yang mengandung kata “Selamat”. Alogaritma Facebook membaca atau mengartikan kata “Selamat” sebagai kata aman atau tidak terluka. Padahal, arti selamat memiliki arti lain, tergantung pada konteksnya.
Kata “Selamat” rupanya disalahtafsirkan oleh algoritma Facebook. Hal itu menyebabkannya munculnya animasi meriah setiap kali dibagikan.
“Fitur ini (animasi teks yang dipicu dengan mengetik ‘congrats/selamat’) tersedia secara luas di Facebook secara global, namun kami menyesalinya muncul dalam konteks yang tidak menguntungkan dan sejak itu kami mematikan fitur ini secara lokal,” Lisa Stratton, juru bicara Facebook, mengatakan kepada Motherboard dalam sebuah email.
Baca juga: Kepala Keamanan Facebook Mundur, Terkait Skandal Privasi?
“Hati kami ikut merasakan duka terhadap orang-orang yang terkena dampak gempa,”katanya.
Herman Saksono, seorang mahasiswa PhD ilmu komputer Indonesia, melihat kesalahan alogaritma Facebook, minggu ini.
“Congrats” dalam bahasa Indonesia adalah“ selamat ”. Selamat juga berarti “to survive (bertahan hidup)”. Setelah gempa berkekuatan 6,9 di Lombok, pengguna Facebook menulis “Saya harap orang-orang akan bertahan”. Kemudian Facebook menyorot kata “selamat” dan melemparkan beberapa balon dan confetti,” tulisnya melalui akun twitternya.
Gempa berkekuatan 7,0 SR melanda pada pukul 7:45 waktu setempat pada Minggu (5/8/2018). Lebih dari 10.000 orang dievakuasi setelah gempa, termasuk 4.600 turis asing dan domestik dari tiga pulau Gili di Lombok.
Tim penyelamat menemukan korban di bawah bangunan yang rata dengan tanah. Seorang wanita berhasil meloloskan diri dari puing-puing masjid yang roboh, yang roboh saat orang-orang berdoa.
Baca juga: Cegah Ujaran Kebencian, Facebook Uji Tombol Downvote
Organisasi penanggulangan bencana dari Inggris, Oxfam mengatakan pihaknya menyediakan air minum bersih dan tempat penampungan terpal untuk 5000 orang yang selamat. Namun, diperkirakan ada lebih dari 20.000 orang yang mengungsi.
Sumber :