Telset.id, Jakarta – Facebook menghapus ratusan halaman, grup, dan akun di platform terkait perilaku tidak autentik yang terkoordinasi setelah melakukan tiga operasi di Indonesia, Uni Emirat Arab, Mesir, dan Nigeria.
Operasi di Indonesia melibatkan jaringan lebih dari 100 akun palsu di Facebook dan Instagram yang memposting konten berbahasa Inggris maupun bahasa Indonesia dalam mendukung atau mengkritik gerakan Papua Barat.
{Baca juga: Nyindir di Facebook Bebas dari Fact Checking}
“Jaringan halaman di Indonesia dirancang untuk tampil seperti organisasi media lokal serta organisasi advokasi,” papar David Agranovich, Pemimpin Global Facebook untuk Gangguan Ancaman, dilansir Reuters.
Ia melanjutkan, tim Facebook telah memantau Indonesia sehubungan dengan peningkatan ketegangan di Papua. Perusahaan melacak akun palsu yang menyebarluaskan konten, membeli iklan, dan menggiring orang.
Seperti dikutip Telset.id, Jumat (4/10/2019), Facebook memergoki ada akun palsu yang menggiring pengguna ke situs perusahaan media Indonesia bernama InsightID. Sayang, pihak InsightID belum bisa dimintai konfirmasi.
Telah terjadi lonjakan protes dan kerusuhan sejak akhir Agustus 2019 di Papua, yang mengakibatkan pertumpahan darah terburuk dalam beberapa dekade. Dampaknya, tak kurang dari 33 orang tewas dan puluhan lain luka-luka.
{Baca juga: Facebook Perketat Aturan Iklan Politik di Singapura}
Para peneliti memperingatkan bahwa telah terjadi peningkatan akun Twitter dan Facebook palsu di Papua. Beberapa akun palsu memposting konten pro-pemerintah. Facebook mengaku akan terus melakukan pengawasan. [SN/HBS]
Sumber: Reuters