Telset.id, Jakarta – Banyak akun pengguna Facebook diblokir selama akhir pekan kemarin karena berbagi foto beserta artikel mengenai suku Aborigin di Australia yang dirantai. Foto itu diabadikan pada 1890-an.
Awalnya, pengguna Facebook “menyerang” Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, dengan foto pria dari suku Aborigin yang dirantai. Morrison sempat menyatakan bahwa Australia tak pernah melakukan perbudakan.
Dikutip Telset.id dari New York Post, Kamis (18/06/2020), Facebook lalu menghapus kiriman pengguna tersebut. Sejumlah akun Facebook pun diblokir karena turut menyebarkan foto dan artikel yang dinilai melanggar standar komunitas.
{Baca juga: Facebook Pecat Karyawan yang Protes Postingan Trump}
Tak lama berselang, Facebook memulihkan akun Facebook yang diblokir dan meminta maaf. Juru bicara perusahaan mengatakan, penghapusan itu merupakan sebuah kesalahan dan hasil dari proses otomatisasi.
Namun, banyak pengguna Facebook melaporkan masalah yang sama ketika mencoba untuk mengunggah ulang tautan. Beberapa akun Facebook bahkan diblokir hingga 30 hari karena mencoba membagikannya.
{Baca juga: Facebook Uji Coba Face ID dan Touch ID untuk Messenger}
Banyak pengguna diberitahu bahwa Facebook memiliki staf terbatas untuk meninjau penghapusan akun karena pandemi Covid-19. Facebook memprioritaskan untuk meninjau konten dengan potensi paling berbahaya.
Senin (15/06/2020), Facebook kemudian melakukan perubahan kebijakan. Perusahaan milik Mark Zuckerberg tersebut memperbolehkan artikel plus foto tentang suku Aborigin yang dirantai itu untuk disebarkan. (SN/MF)